Oknum pejabat di lingkungan Pemkab Sampang diduga mesum di ruang kerjanya. Rumor ini menjadi buah bibir di lingkungan pemkab, bahkan merambah ke media sosial melalui sejumlah kiriman hingga viral.
Bahkan rumor ini menjadi perbincangan karena baik pejabat dengan staf yang diduga mesum di kantor sama-sama sudah berkeluarga.
Perbuatan tak senonoh pejabat pemkab dengan stafnya itu kepergok sejumlah staf lain yang tak sengaja melewati di ruang kerjanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang dihimpun detikJatim, peristiwa itu terjadi di jam istirahat kantor pada awal Desember. Saat itu salah satu staf di Pemkab hendak mengantar berkas ke bagian umum.
Namun karena masih jam istirahat, dia mengintip dari kaca jendela untuk memastikan ada tidaknya orang di ruangan tersebut. Saat itulah tanpa sengaja dia melihat oknum pejabat dengan stafnya sedang berbuat mesum di dalam ruangan itu.
Hal serupa dibenarkan sejumlah staf lain yang kebetulan melintas dan melihat keduanya sedang bermesraan. Kejadian ini membuat heboh kalangan staf di lingkungan pemkab hingga menjadi buah bibir.
Plt Asisten Administrasi Umum Pemkab Sampang Anang Djoenaidi tidak menampik adanya rumor yang berkembang dan viral di media sosial. Dia memastikan Pemkab Sampang masih menelusuri kebenaran informasi itu.
"Iya, viral rumor (Skandal oknum kabid dan stafnya) di medsos. Tapi kami masih menelusuri benar atau tidaknya," kata Anang kepada detikJatim, Kamis (12/12/2024).
Kepala Inspektorat Sampang Ari wibowo mengatakan saat ini dirinya telah membentuk Tim Khusus untuk melakukan investigasi kasus dugaan mesum ini dan berencana memanggil oknum pejabat dan staf tersebut.
"Karena ini menjadi perhatian publik kami tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap para pihak. Dalam waktu dekat akan kami panggil yang bersangkutan dan pihak-pihak terkait," ujar Ari.
Menurutnya pemeriksaan akan dilakukan inspektorat agar rumor itu terang benderang. Jika rumor itu benar Inspektorat akan merekomendasikan sanksi. Sebaliknya, jika rumor itu salah, rekomendasinya adalah pemulih nama baik pejabat dan staf tersebut.
"Kami harus pastikan dengan pemeriksaan ini apakah pembuktiannya justru melemahkan dugaan itu atau menguatkan dugaan itu," katanya.
(dpe/fat)