Menjelang Natal, Pemkot Surabaya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk pengamanan gereja, termasuk melibatkan organisasi masyarakat (ormas).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, pemkot telah berkoordinasi dengan gereja-gereja untuk memastikan keamanan selama perayaan Natal. Ormas juga akan turut berperan dalam penjagaan.
"Kita koordinasi dengan gereja untuk pengamanan, semoga tidak sampai terjadi aneh-aneh. Kedua dengan ormas-ormas menjaga keamanan kenyamanan umat Kristen," kata Eri kepada wartawan, Kamis (12/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri juga menyoroti insiden perempuan bercadar yang diduga mengalami gangguan jiwa masuk ke gereja sambil membawa pisau. Ia meminta seluruh rumah ibadah untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat Surabaya pernah mengalami peristiwa bom di rumah ibadah pada 2018.
"Gereja tidak boleh lengah. Masjid juga kalau kemasukan yang radikal. Penanggung jawab gereja harus mengetati satpamnya juga, ketika ada yang tertutup rapat, bercadar, ya dicegat, ditanyain perlu apa," jelasnya.
Pemkot Surabaya juga akan mengadakan rapat koordinasi dengan pihak kepolisian terkait pengamanan Natal. Eri menegaskan keinginannya agar situasi Surabaya tetap aman dan kondusif, sehingga seluruh masyarakat dapat merasa nyaman.
Eri berpesan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama di Kota Surabaya. Ia menekankan pentingnya toleransi agar tidak ada gejolak antaragama.
"Saya nyuwun sanget (mohon), kita sudah bisa membuktikan Surabaya jadi kota penuh toleransi. Saya tolong sesama umat beragama menjaga keamanan, kenyamanan umat beragama lain agar bisa beribadah tenang di Surabaya," pungkasnya.
(esw/hil)