Gerak Cepat Emil Dardak Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sidoarjo

Gerak Cepat Emil Dardak Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sidoarjo

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 11 Des 2024 01:00 WIB
Emil Dardak saat memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Sidoarjo.
Emil Dardak saat memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Sidoarjo. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Banjir yang melanda Sidoarjo sejak Minggu sore (8/12) mendorong DPD Partai Demokrat (PD) Jatim bersama DPC PD Sidoarjo bergerak cepat. Bantuan diberikan untuk masyarakat yang terdampak banjir.

Terjadinya banjir di Sidoarjo diketahui akibat adanya eceng gondok yang menumpuk di Sungai Kalisampurno yang menyebabkan air dari sungai meluap ke permukiman penduduk.

Ketua DPD PD Jatim Emil Elestianto Dardak bersama seluruh kader PD terjun langsung memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di Desa Temu dan Bendotretek, Kecamatan Prambon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, pagi ini kami bersama rekan-rekan demokrat menemui masyarakat terdampak dan Alhamdulillah ada bantuan sembako dari Demokrat. Semoga membantu," kata Emil, Selasa (10/12/2024).

Emil yang juga meninjau Desa Bendotretek menyampaikan bahwa ada sebanyak 493 rumah terdampak banjir di desa itu.

ADVERTISEMENT

"Desa Bendotretek yang paling terdampak ada sekitar 493 rumah. Tadi kami sempat diajak melihat afur Kedung Uling. Mudah-mudahan jembatannya tetep dibangun dan selesai karena sangat penting untuk koneksi antardesa," ulas Suami Arumi Bachsin itu.

Secara jangka panjang, Emil Dardak melihat adanya kemungkinan normalisasi sungai yang nanti bisa disinergikan oleh seluruh pihak lintas jenjang agar ke depan dampak banjir bisa diantisipasi.

"Ini memang ada yang berkaitan dengan BBWS Kementerian PUPR. Ini kebetulan masuk areanya BBWS tapi kemudian untuk menormalisasi bisa disinergikan juga dengan seluruh pihak stakeholder di lintas jenjang," kata Emil.

Dirinya juga melihat ada upaya positif dari BPBD yang mencoba mengombinasikan sesek bambu dengan sandbag untuk membuat tanggul sementara. Namun, menurutnya ini harus dikoordinasikan dengan BBWS, karena ini wilayah dari BBWS.

"Tapi juga tadi BPBD mencoba melihat menggunakan kombinasi sesek dan juga sandback, mungkin bisa tidak ini ditanggul sementara yang jebol disana, tapi tentu ini dengan BBWS ya, karena memang itu bagian wilayah dari BBWS," terang Wakil Gubernur Jatim 2019-2024 ini.

Secara spesifik, banjir ini juga memberikan dampak kepada petani, sehingga Emil meminta Dedi Irwansyah Anggota DPRD Jatim fraksi Demokrat dan jajaran DPRD Kab. Sidoarjo untuk mendata seluruh petani yang terdampak banjir yang mengakibatkan gagal panen bisa mendapatkan bantuan khusus.

"Ini memang sudah menjadi SOP, dan disini sudah ada DPRD dari Dapil Sidoarjo Provinsi dan DPRD Kab/Kota. Dan petani yang terdampak ini harus didata, setiap kali ada bencana, sawah yang gagal panen harus didata, karena memang mereka berhak untuk mendapatkan bantuan, jadi itu harus segera ditindaklanjuti," ujar Emil.

Dalam menyikapi bencana banjir ini, Emil melihat ada dua hal yang perlu ditekankan pertama, hulu dan kedua, hilir. Dalam memperkuat hulu, Emil mencontohkan bisa menerapkan aeroseeding dalam pembenihan di wilayah-wilayah tertentu.

"Sebenarnya kita membangun dengan panduan Indeks Resiko Bencana, bagaimana mengurangi kerentanan kita terhadap bencana, nah salah satunya memang ada dari sisi hulu, bagaimana kita melakukan konservasi hutan. Ada menggunakan pesawat dilakukan aeroseeding yang merupakan pembenihan menggunakan pesawat sehingga langsung kawasan itu bisa lebih efisien bahkan hingga ratusan hektar bisa ditaburkan benihnya. Itu salah satu cara dari sisi hulu," ungkapnya.

Lalu, untuk hilir, Emil melihat perlu ada upaya untuk penguatan tanggul agar bisa mengantisipasi banjir seperti yang dilakukannya dulu di Kali Lamong.

"Hilir, memang terkadang tetap perlu ada tanggul. Tapi itu biasanya untuk mengantisipasi banjir. Dan kita terus upayakan untuk melakukan penguatan tanggul. Seperti dulu kita lakukan di Kali Lamong," tambah Emil.

Selain itu, Emil juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar terus bisa menjaga kedisiplinan dalam menjaga kebersihan sungai di wilayahnya agar tidak terjadi penumpukan sampah di sungai.

"Sidoarjo ini memang kita petakan, terus terang kita perlu dukungan semua pihak, karena pernah baru dibersihkan dan dinormalisasi, itu sudah isinya sampah lagi," ajak Emil.

Terakhir, Emil mengucapkan bahwa tingginya sedimentasi akan menjadi konsentrasi bersama dalam kedepannya untuk bisa diminimalisir.

"Jadi ini memang PR bersama, kita berjuang bersama bagaimana untuk meminimalisir tingkat sedimentasi. Ada sedimentasi bawaan yang memang di Sidoarjo, dan ini yang kita tangani hulu. Ada yang kemudian terjadi karena adanya sampah-sampah di hilir" tutupnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads