Sampah yang Rusak Tiang Jembatan Pagerluyung Mojokerto Dibersihkan Manual

Sampah yang Rusak Tiang Jembatan Pagerluyung Mojokerto Dibersihkan Manual

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 10 Des 2024 23:30 WIB
Jembatan Pagerluyung
Sampah di bawah Jembatan Pagerluyung dibersihkan secara manual (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Sampah yang menumpuk di bawah Jembatan Pagerluyung, Gedeg, Mojokerto memicu rusaknya 2 tiang penyangga sehingga jembatan tersebut ditutup sementara. Pembersihan sampah membutuhkan waktu lama sebab dikerjakan secara manual.

Sampah atau sangkrah menumpuk di bawah Jembatan Pagerluyung sisi utara. Sampah tanaman tersebut nampak sangat tebal. Lebarnya mencapai setengah lebar Sungai Brantas. Sedangkan panjangnya dari jembatan ke barat sekitar 25 meter.

Banyaknyasangkrah yang tersangkut di konstruksi bawah JembatanPagerluyung cukup merusak. Terdapat 2 tiang penyangga jembatan di sisi utara yang retak dan miring. Karena terdorong sampah dan kuatnya arus Sungai Brantas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jembatan PagerluyungJembatan Pagerluyung ditutup (Foto: Enggran Eko Budianto)

Sehingga jembatan penghubung Mojokerto wilayah utara Sungai Brantas dengan Kota Mojokerto dan Jombang ini ditutup sementara sejak kemarin, Senin (9/12). Penutupan untuk mengantisipasi jembatan ambruk apabila tetap dilalui kendaraan.

Sayangnya, pembersihan sangkrah membutuhkan waktu lama karena secara manual. Sejumlah pekerja menarik sampah untuk dihanyutkan ke arah timur. Mereka juga menggunakan traktor untuk menarik tumpukan sampah yang sangat tebal. Tidak ada sangkrah yang diangkut dari Sungai Brantas.

ADVERTISEMENT

"Karena sangkrah sebanyak ini, kami hanyutkan. Karena tidak mungkin diangkut," terang Asisten Muda 1 Bagian Tebang Muat dan Angkut (TMA) Pabrik Gula (PG) Gempolkrep Gatot Purwanto kepada wartawan di lokasi, Selasa (10/12/2024).

Gatot menjelaskan, sangkrah berasal dari arah barat, yaitu Jombang dan sekitarnya. Pihaknya membersihkan sampah tersebut sejak awal November. Namun, sangkrah kembali menumpuk di bawah Jembatan Pagerluyung setiap kali hujan.

"Curah hujan yang tinggi, sangkrah semakin banyak menumpuk di sini," jelasnya.

Jembatan Pagerluyung, tambah Gatot, merupakan aset PG Gempolkrep. Menurutnya, manajemen pabrik gula telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan melayangkan surat ke Bupati Mojokerto.

Pihaknya berharap semua instansi terkait menghasilkan solusi bersama. Pasalnya, Jembatan Pagerluyung juga menjadi akses masyarakat umum.

"Nanti ada tim ahli melihat kondisi tiang-tiang jembatan. Kalau dirasa aman, kami buka. Namun, tetap menunggu hasil diskusi dengan pihak-pihak terkait," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads