Jatim Sepekan: Nasab Gus Miftah Dipertanyakan-Mayat Dibakar di Bangkalan

Jatim Sepekan: Nasab Gus Miftah Dipertanyakan-Mayat Dibakar di Bangkalan

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 08 Des 2024 22:00 WIB
Gus Miftah saat menyampaikan mundur dari Utusan Presiden, Sleman, Jumat (6/12/2024).
Gus Miftah. (Foto: dok. Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Surabaya -

Ada sejumlah berita menarik perhatian pembaca di Jawa Timur sepekan terakhir. Di awal Desember warga Bangkalan digegerkan temuan jenazah perempuan diduga sengaja dibakar. Selain itu, video viral Gus Miftah hina penjual es teh bikin netizen mempertanyakan nasab eks utusan khusus presiden tersebut.

Simak lengkap sejumlah peristiwa yang terjadi di Jawa Timur selama sepekan terakhir dan menjadi berita terpopuler di detikJatim. Berikut ini ringkasan empat berita tersebut dirangkum Tim detikJatim.

Berita Terpopuler Sepekan di Jawa Timur

1. Geger Mayat Perempuan Dibakar di Bangkalan

Mayat seorang wanita dengan tubuh hangus dibakar menggegerkan Warga Desa Banjar, Kecamatan Galis, Bangkalan. Mayat perempuan itu ternyata seorang mahasiswi berinisial EJ (20) yang dibunuh pacarnya lalu dibakar saat sedang hamil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku pembunuhan ini adalah Moh Maulidi Al Izhaq (21) mahasiswa semester 7 jurusan Pendidikan Agama Islam di STIT Al Ibrohimy, Bangkalan. Dia adalah pacar EJ (20) yang merupakan mahasiswi semester 5 Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Pembunuhan terjadi saat Maulidi mengajak EJ ke tukang pijat untuk menggugurkan kandungan. Maulidi membacok korban dengan golok di gudang kosong Desa Banjar karena EJ mengancam lapor ke polisi bila kekasihnya itu tidak mau bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

Maulidi menyeret EJ yang terluka parah ke dekat gudang kosong lalu membeli bensin eceran dari toko di sekitar lokasi. Dia menyiram tubuh korban dan membakarnya. Kasus ini terungkap dari ponsel korban yang ditemukan di sekitar lokasi hingga pelaku tertangkap.

Baca selengkapnya di sini.

2. Warga 2 Desa Sidoarjo Diteror Buaya

Kemunculan buaya muara kembali meneror warga Sidoarjo. Buaya yang kerap muncul di Sungai Klurak meresahkan warga 2 desa di Kecamatan Candi, Sidoarjo, yakni warga Desa Bligo dan Klurak.

Salah satu warga Desa Klurak, Karjoni (59) mengatakan buaya tersebut hampir setiap hari muncul di sungai tepat di belakang rumah warga. Belakangan buaya itu muncul baik pagi, siang dan malam, bahkan sempat terekam kamera ponsel milik warga setempat.

Kepala Seksi Konservasi SDA wilayah 3 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim Gatut Panggah Prasetyo mengungkapkan bahwa buaya yang kerap muncul di Sungai Klurak itu diperkirakan buaya muara.

Menurutnya, habitat buaya muara memang berada di sejumlah sungai terutama yang berada di kawasan Surabaya, Sidoarjo, hingga Lamongan. Dia mengimbau warga tidak mendekati area tempat kemunculan buaya tersebut.

Baca selengkapnya di sini.

3. Nasab Gus Miftah yang Olok-olok Penjual Es Teh

Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menjadi sorotan nasional gegara videonya menghina penjual es teh saat pengajian di Magelang viral. Warganet pun mempertanyakan gelar Gus yang disandang Miftah yang disebut hanya mantan marbot masjid asal Lampung.

Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur menanggapi temuan warganet bahwa Miftah Maulana yang pernah kuliah di UIN Sunan Kalijogo tapi tidak lulus bukan anak kiai. Warganet juga menilai Miftah menyalahgunakan gelar gus.

Gus Fahrur mengklarifikasi bahwa Miftah memang keturunan ulama besar dari Ponorogo, yakni Syaikh Hasan Besari. Selain itu, dia sebutkan bahwa Gus Miftah juga memiliki ponpes bernama Ora Aji di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

"Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas," kata Gus Fahrur.

Baca selengkapnya di sini.

4. Pembunuhan Keluarga Guru di Kediri

Tiga orang sekeluarga pasangan guru ditemukan tewas bersimbah darah di rumah mereka di Kecamatan Ngancar, Kediri. Mereka adalah Agus Komarudin (38), Kristina (37), dan anak sulung mereka CAW (9). Sedangkan anak kedua pasangan ini, SPY (8) ditemukan terluka tapi berhasil diselamatkan.

Pembunuhan terencana ini ternyata dilakukan oleh adik kandung Kristina, Yusak Yusak Cahyo Utomo (35). Pria itu menyimpan dendam kepada kakak kandungnya karena ditolak dan dimarahi saat meminjam uang Rp 10 juta. Pasalnya, Yusak belum mengembalikan uang Rp 2 juta yang sebelumnya dipinjam dari Kristina.

Pembunuhan keji itu dilakukan Yusak dengan berbekal palu yang dia bawa dari rumah. Pembunuhan terjadi pada Kamis (5/12) pagi sekitar pukul 03.00 WIB setelah dirinya menyelinap masuk ke pekarangan rumah kakaknya di Dusun Gondanglegi. Setelah membunuh keluarga kakaknya itu dia kabur membawa barang berharga dan mobil Avanza.

Yusak ditangkap Tim Gabungan penyidik Satreskrim Polres Kediri dalam waktu tidak sampai 24 jam setelah jenazah keluarga pasangan guru itu ditemukan di rumahnya. Dia ditangkap di Lamongan pada Kamis (5/12) malam. Pria itu akan dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

Baca selengkapnya di sini.




(dpe/iwd)


Hide Ads