7 Fakta Pilu Cika Ditemukan Tak Bernyawa Usai Terseret Banjir Gunung Bekel

7 Fakta Pilu Cika Ditemukan Tak Bernyawa Usai Terseret Banjir Gunung Bekel

Hilda Rinanda - detikJatim
Sabtu, 07 Des 2024 10:20 WIB
Proses evakuasi jasad Cika, pendaki yang terseret arus di Gunung Bekel Mojokerto
Proses evakuasi jasad Cika, pendaki yang terseret arus di Gunung Bekel Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Kabar duka datang dari pendakian di Gunung Bekel, Mojokerto. Whiscyka Zafira Islamay Agustin atau Cika (17), seorang remaja perempuan, ditemukan tewas setelah terseret banjir di saat mendaki gunung bersama temannya.

Cika ditemukan tewas usai petugas gabungan melakukan pencarian selama beberapa jam. Jasad Cika ditemukan sekitar 2 kilometer dari tempatnya dilaporkan hanyut.

Berikut tujuh fakta pilu tentang tragedi yang menimpa santriwati ini:

1. Mendaki Berdua dengan Sahabatnya

Cika, warga Desa Sumengko, Mojokerto, mendaki Gunung Bekel bersama sahabatnya, Mutiara, warga Mojoagung, Jombang. Mereka memulai pendakian dari Pos Jolotundo pada Kamis siang (5/12/2024). Mutiara menjadi saksi langsung detik-detik mencekam ketika banjir menerjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Terjangan Arus Deras di Watu Talang

Saat tiba di Watu Talang sekitar pukul 16.00 WIB, hujan mulai mengguyur deras. Sungai yang biasanya kering berubah menjadi jalur aliran air deras dari puncak. "Mutiara sudah menyeberang, Cika kena terjangan banjir. Arus air dari arah puncak," ujar Suwarno, pengurus LMDH Seloliman.

3. Usaha Menolong yang Berujung Nestapa

Mutiara sempat mencoba menolong sahabatnya yang terseret arus. Namun, aliran air terlalu deras. Cika hilang dalam hitungan detik, terbawa hingga kawasan curam. Dalam kondisi syok, Mutiara turun untuk mencari bantuan.

ADVERTISEMENT

"Kondisi Mutiara masih syok," kata Suwarno.

4. Operasi Pencarian Melibatkan 20 Personel SAR

Pencarian Cika dilakukan oleh Tim SAR Penanggungan dengan 20 personel dari tiga jalur pendakian: Jolotundo, Kedungudi, dan Tamiajeng. Sekretaris LMDH Tamiajeng, Khoirul Anam, menjelaskan pencarian difokuskan di kawasan Watu Talang dan sekitarnya.

"Watu Talang sekitar 1.000 mdpl. Pengendali pencarian oleh basecamp Jolotundo," ujar Khoirul.

5. Ditemukan Tewas di Bawah Coban Setinggi 50 Meter

Jasad Cika ditemukan pada Jumat malam (6/12) pukul 21.00 WIB, sekitar 2 kilometer dari lokasi dia terseret arus.

"Korban kami temukan dalam kondisi sudah meninggal," kata Hasan, anggota SAR Tamiajeng.

Cika ditemukan tengkurap di atas batu besar di bawah air terjun setinggi 50 meter. Barang-barangnya, seperti pakaian dan topi, ditemukan di atas coban, tetapi tasnya hilang.

6. Luka Parah di Kepala Akibat Benturan

Jenazah Cika ditemukan dengan luka serius di kepala, diduga akibat terbentur bebatuan saat terjatuh dari ketinggian.

"Luka parah di kepala, mungkin karena terjatuh dari coban setinggi itu," ungkap Hasan.

7. Keluarga Menanti dengan Duka Mendalam

Setelah ditemukan, jasad Cika tiba di Basecamp Jolotundo pukul 23.05 WIB dan langsung dibawa ke RS Sumberglagah, Pacet. Keluarga dan teman-temannya yang menanti sejak sore hanya bisa meratapi kepergian remaja berusia 17 tahun itu.

Bahkan, sahabat Cika, Mutiara menangis histeris saat melihat jasad Cika. Berkali-kali, Mutiara meminta sahabatnya untuk bangun.

Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya mendaki gunung saat cuaca tidak menentu. Kepergian Cika meninggalkan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga komunitas pendaki yang berduka atas insiden ini.




(ihc/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads