4 Titik Tanggul Sungai Jebol Banjiri 21 Desa di Mojokerto

4 Titik Tanggul Sungai Jebol Banjiri 21 Desa di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 06 Des 2024 20:09 WIB
Banjir di Desa Salen Mojokerto
Kendaraan warga yang mogok akibat jalan banjir (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Curah hujan yang tinggi menyebabkan 4 titik tanggul sungai di Mojokerto jebol karena tak mampu menampung debit air. Bahkan, 21 desa di Bumi Majapahit sempat terendam banjir.

Banjir salah satunya melanda Desa Salen, Bangsal, Mojokerto. Anggota BPD Salen, Sukarto Nardi menjelaskan banjir terjadi sejak Kamis (5/12) sekitar pukul 19.30 WIB. Jebolnya tanggul Sungai Sumberngrayung di 2 titik menjadi penyebabnya.

Lebar tanggul yang jebol sekitar 8 dan 10 meter. Banjir kali ini merendam sekitar 700 rumah penduduk di Dusun Salen dan Semanggi. Ketinggian banjir saat ini sekitar 40 cm di jalan kampung dan 20 cm di dalam rumah-rumah warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara warga bertahan karena sudah terbiasa dengan banjir," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (6/12/2024).

Banjir di Desa Salen MojokertoBanjir di Desa Salen Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto)

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Yo'ie Afrida Soesetyo Djati menuturkan curah hujan yang tinggi 2 hari terakhir memicu tanggul jebol di 4 titik. Yaitu 2 titik tanggul Sungai Sumberngrayung, 1 titik tanggul Sungai Sadar di Desa Balongmasin, serta 1 titik tanggul Sungai Sumberkembar di Desa Kebondalem.

ADVERTISEMENT

"Tadi malam banjir di 21 desa, yang terdampak sekitar 3.000 jiwa," ungkapnya.

Banjir sempat melanda Bangsri, Jasem dan Sedati di Kecamatan Ngoro, Desa Pungging, Balongmasin, Jabontegal dan Tunggalpager di Kecamatan Pungging, Desa Jotangan, Seduri, Kedung Gempol, Randubango, Kebondalem di Kecamatan Mojosari.

Juga Desa Salen, Pekuwon dan Tinggar Buntut di Kecamatan Bangsal, Desa Gayaman, Lengkong, Sumberjati, Gebangmalang dan Sadartengah di Kecamatan Mojoanyar, serta Desa Mojoranu di Kecamatan Sooko.

Namun, saat ini banjir tersisa di Desa Salen dan Jotangan. Ketinggian air rata-rata 40 cm di jalan kampung dan 10-20 cm di dalam rumah-rumah penduduk. Menurut Yo'ie, pihaknya sedang mendistribusikan dinding bambu (gedeg) dan sak untuk perbaikan tanggul jebol.

"Kami distribusikan gedeg dan karung isi sirtu. Besok kami kerja bakti dengan warga. Kalau tak cukup, kami naikkan SK tanggap darurat untuk mendapatkan anggaran BTT (Biaya Tak Terduga)," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads