Salah satu kamar di rumah Wiwik Wulandari (48), warga Kelurahan Miji, Kranggan, Kota Mojokerto tiba-tiba meledak. Selain atap kamar ambruk, paman Wiwik, Sugeng Sugianto (70) tewas terpanggang di dalam kamar tersebut.
Wiwik mengatakan Sugeng sudah lama menumpang di rumahnya di Miji Baru I, Kelurahan Miji. Sebab pamannya itu berpisah dengan istrinya dan tidak mempunyai anak. Seperti biasa, siang tadi Sugeng tidur di dalam kamar tengah.
Sedangkan Wiwik bersama 2 anaknya di kamar depan. Kedua putrinya berusia 9 dan 13 tahun. Sedangkan suaminya merantau ke Kalimantan. Sekitar pukul 14.00 WIB, tiba-tiba ledakan terjadi di dalam kamar yang ditempati Sugeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya bau bensin, dikiranya dari luar. Tiba-tiba kok kamarnya (Sugeng) meledak, pintunya terpental," terangnya kepada wartawan di lokasi, Selasa (3/12/2024).
Wiwik dan kedua putrinya bergegas keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Terlebih lagi, saat itu api berkobar besar di dalam kamar tidur yang ditempati Sugeng. Ia tidak tahu menahu penyebab ledakan tersebut.
"Tidak tahu kalau ada bensin dari mana. Penyebab meledaknya tidak tahu," ujarnya.
Menurut Wiwik, Sugeng lebih banyak mengurung diri di dalam kamarnya dalam satu minggu terakhir. Pamannya itu hanya keluar untuk membeli makan. Selama ini, korban hanya mengeluh sakit pada kakinya.
"Gagang pintu kamarnya yang dalam dan luar dilepas sama korban, tidak bisa dibuka. Kondisi kakinya sakit," ungkapnya.
Tim Inafis Satreskrim Polres Mojokerto Kota telah melakukan olah TKP. Polisi menyita barang bukti 4 botol plastik ukuran 600 ml berisi sisa bahan bakar, potongan kasur dan sprei dari kamar tidur korban. Sedangkan jenazah Sugeng dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo.
"Di dalam kamar kami temukan 4 botol plastik yang berisi dugaannya bensin, tapi sisa sedikit. Di samping korban, di bawah tempat tidur," jelas Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Achmad Rudi Zaeny di lokasi.
Namun, sejauh ini polisi belum menemukan pemantik api di dalam kamar tidur Sugeng. "Masih dilakukan olah TKP, kami bongkar-bongkar karena atap roboh menutupi kasur korban," cetus Rudi.
Hanya saja, Rudi menampik terjadi ledakan di dalam kamar tidur Sugeng. Menurutnya, suara atap kamar yang ambruk karena terbakar yang diduga didengar sebagai ledakan oleh Wiwik. Selain itu, tidak ada tanda-tanda kerusakan karena ledakan di dalam kamar tersebut.
"Karena tidak ada tabung berbahaya. Kerusakan lemari, atap roboh, kusen dan tempat tidur semuanya terbakar. Tidak ada tanda-tanda kerusakan karena ledakan," tegasnya.
Rudi menambahkan, Sugeng tewas dengan luka bakar 100%. Posisi korban terlentang di atas kasur. Reruntuhan atap menimpa tubuhnya. Menurutnya, aroma bahan bakar tercium pada jasad korban dan kasur.
"(Pemicu kebakaran) Masih kami dalami, akan kami periksa penghuni rumah terkait kejadian tersebut," tandasnya.
(abq/iwd)