.webp)
Seniman difabel asal Kota Malang, Sadikin Pard meninggal dunia pada Senin (2/12/3024). Kepergian Sadikin menjadi berita duka mendalam bagi keluarga dan dunia seni.
Ketika Sadikin masih hidup, dia dikenal sangat aktif dalam lingkungan seniman. Bahkan, dia dikenal sangat baik dan suka membantu teman seniman atau siapapun yang membutuhkan.
"Sama teman-teman (pelaku seni) baik dan suka bantu. Dia juga kerap melakukan lelang yang hasilnya disumbangkan untuk keperluan sosial," kata seniman asal Malang yang juga teman Sadikin, Jarot, Selasa (3/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya ringan tangan, Sadikin juga dikenal adalah sosok yang ceria dan suka bercanda.
Jarot menyampaikan, untuk karya seni Sadikin, sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Meski dengan keterbatasan yang dimiliki, Sadikin berhasil menelurkan banyak lukisan luar biasa.
"Dia sering pameran tidak hanya di luar kota saja, tapi sampai ke luar negeri. Banyak karya-karyanya yang selalu ramai diperbincangkan bahkan dilirik banyak kolektor," ujar Jarot.
Tak hanya itu, Sadikin juga diketahui pernah berkolaborasi dengan Kartika Affandi, salah satu pelukis terkemuka di Indonesia.
Sebagai informasi, Sadikin meninggal dunia di Jakarta pada Senin (2/12/2024). Sadikin datang ke Jakarta untuk mengikuti pameran di Taman Ismail Marzuki.
Pameran tersebut, diselenggarakan Kementerian Sosial RI untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2024.
Namun, sebelum acara berakhir, Sadikin terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo. Dia dinyatakan meninggal karena serangan jantung.
Dari pantauan detikJatim di lokasi, jenazah Sadikin telah sampai di rumah duka Jalan Selat Sunda D5-35, Sawojajar, Kota Malang, pada Selasa (3/12/2024) pukul 10.57 WIB.
Setibanya di rumah duka, jenazah disalatkan dan dibawa menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
(irb/hil)
