Tanggapi Isu MLB NU, Gus Yahya: Mimpi Siang Bolong

Tanggapi Isu MLB NU, Gus Yahya: Mimpi Siang Bolong

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 30 Nov 2024 20:53 WIB
Gus Yahya
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Muktamar Luar Biasa (MLB) NU diisukan akan digelar dalam waktu dekat di Surabaya. Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengomentari rencana tersebut.

"Sebenarnya sampai sekarang kita masih belum cukup yakin, ini beneran atau cuma iseng. Karena kelihatannya nggak ada apa-apa kok tiba-tiba ada MLB, nggak ada hujan nggak ada angin semuanya," kata Gus Yahya saat kepada wartawan di Hotel Bumi Surabaya, Sabtu (30/11/2024).

Gus Yahya mengatakan apapun upaya untuk mengganggu integritas organisasi akan mereka tolak, termasuk yang hendak menggelar MLB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena integritas organisasi yang telah kita capai selama ini adalah upaya bersama dan hasilnya bisa dirasakan seluruh jajaran NU. Ini kerja keras jajaran seluruh kepengurusan. Tentu saja tidak mau kerja keras ini diganggu oleh siapapun. Kalau ngotot ngomong MLB, silakan," ujarnya.

"MLB itu yang melaksanakan siapa? Aspirasinya siapa? Ini tadi PW seluruh Indonesia jelas tidak mau, alasan apa, tuntutan siapa itu kan nggak bisa," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Gus Yahya, bila ingin membuat organisasi baru akan dipersilakan. Akan tetapi bila MLB, ia menyebut sebagian besar PWNU dan PCNU tidak ada yang mau.

"Sudah jelas ndak mau. Mereka sudah bekerja keras untuk membangun integritas organisasi sedemikian rupa mereka tidak mau diganggu, Mereka ingin semua ini terus sampai berhasil disempurnakan," tegasnya.

"Jadi kalau dari segi realitas yang ada sebetulnya itu mimpi siang bolong saja, ndak ada jalan atau lubang untuk menggelar itu. Kalau kumpul-kumpul mengklaim sebagai MLB itu pasti ilegal dan pasti serangan," imbuhnya.

Saat ditanya apakah MLB didorong kelompok kecewa dan korelasi dengan upaya PBNU ingin meraih PKB, Gus Yahya menegaskan, bila urusannya dengan PKB posisi NU dalam hal ini adalah masyarakat sipil yang mengartikulasikan kepada lembaga politik.

"Kedua, ini adalah organisasi yang berbeda, siapapun, mau PKB atau siapapun, atau pengamen, atau gelandangan, atau siapa saja yang mau bikin sesuatu dengan mengklaim sebagai MLB itu serangan kepada organisasi. Organisasi akan menanggapinya dengan semestinya," pungkansya.




(esw/iwd)


Hide Ads