Gus Ipul Sebut Kemensos Siapkan 6.667 Lumbung Sosial Antisipasi Bencana

Gus Ipul Sebut Kemensos Siapkan 6.667 Lumbung Sosial Antisipasi Bencana

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 28 Nov 2024 06:00 WIB
Gus Ipul Ditemui Usai Memberikan Hak Suaranya
Gus Ipul usai memberikan hak suaranya (Foto: Praditya Fauzi/detikJatim)
Surabaya -

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan persiapan menghadapi potensi bencana alam melalui penyediaan ribuan lumbung sosial di seluruh Indonesia. Total ada 6.667 lumbung sosial yang disiapkan untuk mendukung kebutuhan darurat di daerah rawan bencana.

"Kemensos dalam menghadapi daerah rawan bencana menyiapkan 6.667 lumbung sosial yang berisi hal-hal berkaitan dengan kedaruratan. Karena Kemensos itu bertanggung jawab pada klaster logistik dan shelter," ujar Gus Ipul di TPS 04 Gayungan Surabaya, Rabu (27/11/2024).

Lumbung sosial tersebut mencakup perlengkapan seperti tenda pengungsian, kebutuhan keluarga, logistik permakanan, dapur umum, toilet, sarana air bersih hingga dukungan psikososial. Menurut Gus Ipul, lumbung sosial ini akan dikerahkan segera setelah bencana terjadi, dengan koordinasi bersama tim dari Kemensos dan pihak terkait lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya, teman-teman Tagana. Insyaallah dalam waktu setengah sampai dua jam setelah bencana, kita sudah ada di sana. Yang terdepan biasanya adalah BNPB, sementara evakuasi dilakukan oleh TNI, Polri, dan Basarnas. Setelah itu, Kemensos hadir dengan lumbung sosial," jelasnya.

Gus Ipul menambahkan, penempatan lumbung sosial dilakukan berdasarkan pemetaan daerah rawan bencana. Langkah ini dibantu oleh Badan Informasi Geospasial, sehingga lokasi lumbung ditempatkan di titik-titik strategis yang rawan.

ADVERTISEMENT

Meski lumbung sosial telah dipersiapkan, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang musim hujan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk hanya mengakses informasi yang terpercaya.

"Kita berharap semua tetap waspada. Ini sudah memasuki musim hujan, dan kita perlu meng-update informasi cuaca dari sumber-sumber yang valid, seperti BMKG. Dengan aplikasi yang ada, masyarakat harus membiasakan diri untuk memeriksa informasi cuaca dari sumber terpercaya," tutupnya.




(hil/iwd)


Hide Ads