Pusat Kajian Transformasi Masyarakat dan Budaya Digital FISIP UPN Veteran Jatim menggelar diskusi publik soal kotak kosong dan demokrasi dalam big data. Diskusi ini menyoroti fenomena kotak kosong yang akan mewarnai surat suara Pilbup atau Pilwali di beberapa daerah Jatim.
Diketahui bahwa ada 5 daerah di Jawa Timur yang mengalami fenomena kotak kosong pada Pilkada serentak 2024. Yakni Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ngawi akan menjumpai fenomena kotak kosong yang turut mewarnai surat suara Pilbup atau Pilwali.
Dekan FISIP UPN Veteran Jatim Dr Catur Suratnoaji menyoroti fenomena tersebut. Bahwa semua pihak perlu menghargai adanya kotak kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemilu itu kan demokrasi. Artinya untuk cari pemimpin perlu legitimasi yang kuat sehingga dalam perlakuan demokrasi, meski itu ada kotak kosong maka perlakuannya harus sama seperti paslon," ujar Catur di Auditorium GKB UPN, Senin (25/11/2024).
Sementara Guru Besar Ilmu Komunikasi Politik Unair Prof Dr Henri Subiakto menilai fenomena kotak kosong pada Pilkada 2024i menjadi kekurangan dalam demokrasi.
Sehingga harapannya ke depan ada proses perbaikan yang perlu dilakukan.
"Fenomena kotak kosong itu bisa dilihat sebagai sebuah kekurangan dalam demokrasi kita. Ada barrier to entry karena mahalnya biaya politik sehingga orang tidak masuk ke sana. Lalu sistemnya ada yang bermasalah," tutur Henri.
Agar ke depan tidak lagi ada fenomena kotak kosong, Guru Besar Ilmu Politik Unair Prof Kacung Marijan menyarankan agar ambang batas dikaji ulang, bahkan baiknya perlu dihapus.
"Saya usulkan tresshold harusnya ditiadakan sehingga sejak awal orang mulai berkompetisi. Ambang batas ditiadakan sehingga partai apapun minimal punya kursi di DPR 1 pun tidak apa-apa. Biar fair sejak awal dibuka seluas-luasnya partai untuk mencalonkan diri," ungkap Kacung.
Dalam diskusi itu hadir pula Prof Anang Sujoko, Guru Besar Komunikasi Politik dan Kajian Media Universitas Brawijaya. Diskusi tersebut juga dihadiri ratusan peserta dari akademisi maupun sivitas akademika di UPN Veteran Jatim.
(abq/fat)