Jatim Sepekan: Stop Lamp Pajero Silau-Saksi Cabup Sampang Tewas Dibacok

Jatim Sepekan: Stop Lamp Pajero Silau-Saksi Cabup Sampang Tewas Dibacok

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Minggu, 24 Nov 2024 20:00 WIB
Viral Mitsubhisi Pajero pakai lampu tembak
Stop Lamp Pajero menyilaukan di Malang (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Dalam satu minggu, beberapa berita di Jawa Timur menjadi andalan bagi pembaca setia detikJatim. Berawal dari keluh kesah pengguna jalan karena Pajero viral gegara stop lamp-nya menyilaukan.

Bahkan yang tak kalah menghebohkan yakni saksi paslon di Pilbup Sampang dicarok massa hingga tewas. Selain itu kasus pembunuhan perempuan tewas ditemukan bersimbah darah terkuak pelakunya dan seorang perempuan bercadar tiba-tiba masuk ke geraja dan membawa pisau.

Berikut Detail Beritanya:

1. Pajero Viral Stop Lamp-nya Menyilaukan

Mitsubishi Pajero putih N 1293 XG viral menyalakan stop lamp menyilaukan di bagian belakang ternyata milik selebgram kuliner Amrizal Nuril Abdi alias King Abdi. Eks Masterchef Indonesia itu berdalih stop lamp yang terpasang merupakan endorsment dari salah satu toko asesoris di Lawang, Kabupaten Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stop lamp Pajero putih milik King Abdi terekam warga saat melintas di kawasan Soekarno-Hatta, Kota Malang, Sabtu (16/11/2024). Saat itu,

Pajero dikemudikan oleh sopirnya yang bernama Steven Fareza saat dalam perjalanan pulang ke Kota Batu dari sebuah kafe di wilayah Klojen, Kota Malang.

ADVERTISEMENT

"Ini merupakan kendaraan milik selebgram kuliner biasa dikenal dengan nama King Abdi," ujar Kasat Lantas Polresta Malang Kota Kompol Fitria Wijayanti kepada wartawan, Senin (18/11/2024).

Fitria mengaku dari keterangan pengemudi maupun King Abdi adanya stop lamp merupakan endorsment dari salah satu bengkel asesoris di wilayah Lawang, Kabupaten Malang.

"Jadi ketika kami klarifikasi, disampaikan bahwa lampu merupakan endorsment dari salah satu bengkel di Lawang," aku Fitria.

Menurut Fitria, pemasangan lampu sebenarnya sudah dikomplain oleh King Abdi, setelah mengetahui nyala lampu terlalu silau dan mengganggu pengendara lain.

"Sebenernya sudah dikomplain, karena nyala lampu terlalu silau. Tapi pihak bengkel meminta sampai selesai kebutuhan kontennya," tuturnya.

Mendapatkan jawaban seperti itu, lanjut Fitria, King Abdi kemudian menutup lampu dengan isolasi warna hitam. Namun saat terekam pengguna jalan akhir pekan lalu, isolasi diduga terkelupas akibat terkena hujan.

"Sudah ditutup sebenarnya, tapi mengelupas karena kena hujan," tegas Fitria.

Kendati begitu, sanksi tetap diberikan oleh Satlantas Polresta Malang Kota terhadap pengemudi Pajero warna putih tersebut, dengan memberikan tindak tilang.

"Kita lakukan penindakan tilang kepada pengemudi Pajero dan sanksi teguran pemilik bengkel, karena memberikan fasilitas lampu yang tidak sesuai aturan," pungkas Fitria.

Selengkapnya bisa dibaca di sini

2. Saksi Cabup Sampang Dicarok hingga Tewas

Jimmy Sugito Putra (44), saksi Paslon Pilbup Sampang Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz, tewas dicarok massa. Peristiwa ini berawal dari salah paham atau ketersinggungan.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman menjelaskan insiden peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (17/11/2024). Saat itu rombongan Cabup Sampang Slamet Junaidi ke Ponpes Babussalam yang diasuh Kiai Mualif di Ketapang Laok.

"Saat itu, saudara Slamet Junaidi ke padepokan tersebut dalam rangka sowan kepada pemilik Padepokan yaitu Kiai Mualif," kata Farman, Kamis (21/11/2024).

Karena hal ini, Kiai Mualif lantas meminta seseorang bernama Asrofi untuk mengumpulkan jemaah dzikir menyambut kedatangan Slamet. Kedatangan mendadak tersebut ternyata diketahui Kiai Hamduddin.

Antara Kiai Mualif dan Kiai Hamduddin sendiri masih ada hubungan keluarga. Kiai Mualif merupakan menantu keponakan Kiai Hamduddin. Karena merasa lebih sepuh, Kiai Hamduddin rupanya tak senang karena Cabup Slamet malah datang ke Kiai Mualif.

"Kemudian dilakukan blokade jalan dengan mobil Kiai Hamduddin dan potongan kayu untuk menghalangi akses keluar jalan dari padepokan milik Kiai Mualif," jelasnya.

Atas pemblokiran tersebut lah, terjadi cekcok antara kelompok Kiai Mualif, korban (Jimmy), Muadi, Mat Yasid, Abdussalam dengan Kiai Hamduddin. Namun Kiai Hamduddin menolak dan menyuruh agar Cabup Slamet keluar lewat jalur lain.

Di sisi lain, massa dengan senjata tajam juga mulai berdatangan dari kediaman Kiai Hamduddin. Mengetahui hal ini Muadi yang berada di pihak Kiai Mualif menyampaikan kalau mau carok akan diladeni.

Korban pembacokan di SampangKorban pembacokan di Sampang/ Foto: Tangkapan layar

"Muadi menyampaikan kepada massa penghadang dengan kata kata 'Mon Acarok Gih Degik Yeh' yang artinya kalau mau carok nanti saja, kemudian rombongan Slamet Junaidi meninggalkan lokasi melalui jalur lain," jelas Farman.

Sesaat setelah rombongan Junaidi meninggalkan lokasi cekcok pun tak terhindarkan. Kali ini terjadi antara Asrofi dengan Kiai Hamduddin.

Kiai Hamduddin saat itu marah ke Asrofi yang mengumpulkan santri zikir tanpa permisi kepada Kiai Hamdudin. Dari sini, Asrofi dan Kiai Hamduddin adu mulut.

"Percekcokannya, 'Kurang ajar, di sini kamu cuma pendatang kok mendatangkan orang. Kurang ajar' Lalu, dijawab saksi Asrofi 'Kurang ajarnya seperti apa? di sini cuma mampir. Salahnya di mana? Masak (Cabup Slamet) mau ditolak? Kan tidak enak'," kata Farman menirukan percakapan Kiai Hamduddin dan Asrofi.

"Selanjutnya dijawab lagi oleh Kyai Hamdudin 'Diam Kamu! Nanti tak tempeleng kamu!, lalu dijawab lagi oleh saksi Asrofia "Coba kalau berani nempeleng!', Selanjutnya saksi Asrofi ditarik masuk oleh kiai Muhtar ke padepokan dengan dibantu oleh Jimmy Sugito Putra," jelas Farman.

Saat itu, Jimmy berusaha melindungi Asrofi dari kejaran massa yang marah setelah adu mulut dengan Kiai Hamdudin. Karena hal ini, massa semakin marah, apalagi saat itu dihembuskan bahwa Kiai Hamduddin telah dipukul. Karena hal ini, massa kemudian menyerang Jimmy hingga tewas.

Usai peristiwa itu, Jimmy langsung mendapatkan perawatan medis di RSUD Ketapang Sampang. Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan tewas mengenaskan dengan luka bacokan celurit di sekujur tubuhnya.

Peristiwa penganiayaan Jimmy ini sempat terekam kamera dan beredar viral di media sosial. Kasus itu kemudian mendapat atensi dan diambil alih Polda Jatim. Dua hari setelahnya, tiga orang kemudian ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka yakni Abdul Rohman, Fendi Sranum, dan M Suaidi.

Selengkapnya bisa dibaca di sini

3. Perempuan di Ngaglik Dipukul Barbel hingga Tewas

Lindawati (53) warga Ngaglik Surabaya ditemukan tewas bersimbah darah. Rupanya, korban tewas di tangan kekasihnya, Andre Surya (50) pada Minggu (17/11/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.

Diketahui bahwa korban dan tersangka sudah menjalin hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan sejak 2 tahun 6 bulan.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto menjelaskan kronologi pembunuhan itu yang bermula ketika korban datang ke rumah tersangka. Menurut pengakuan tersangka, dirinya dan korban juga sempat melakukan hubungan badan sebelum peristiwa itu terjadi.

"Yang bersangkutan (korban) ada cekcok dengan tersangka. Kemudian tersangka menyuruh korban mengambil air minum dan ngobrol di ruang tamu. Tetapi saat korban berjalan ke belakang, tersangka mengambil piringan atau plat barbel seberat 5 kilogram," jelas Aris dalam konferensi pers, Kamis (21/11/2024).

Tersangka langsung memukulkan plat barbel itu ke kepala korban hingga korban terjatuh. Kemudian ia memukul korban berulang kali.

"Saat itu korban sempat memberikan perlawanan dengan mencakar leher pelaku dan menggigit tangan pelaku," ujar Aris.

Namun akhirnya korban tewas. Setelah itu tersangka sempat membersihkan diri dengan mandi. Tersangka lalu menghubungi keluarga korban dan mengarang cerita seolah korban tewas karena terjatuh di kamar mandi.

"Pelaku menghubungi anak korban sekitar pukul 20.00 WIB memberitahukan bahwa ibunya jatuh terpeleset di kamar mandi. Sehingga petugas ambulans datang, karena melihat kematian tidak wajar akhirnya dilaporkan ke kepolisian," tutur Aris.

Adapun motif tersangka tega melakukan pembunuhan itu karena cekcok akibat harta. "(Motif) karena cekcok terkait gadai emas sehingga pelaku emosi," kata Aris.

Polisi pun melakukan serangkaian penyelidikan dan telah menetapkan Andre sebagai tersangka sejak Senin (18/11). Ia dijerat dengan pasal 338 KUHP subsider pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman masing-masing 15 tahun dan 7 tahun penjara.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti piringan atau plat barbel seberat 5 kg, baju milik korban dan tersangka, serta perhiasan dan HP milik korban.


Selengkapnya bisa dibaca di sini

4. Perempuan Bercadar Masuk Gereja

Seorang perempuan berhijab dan bercadar diduga membawa pisau menerobos Gereja Katolik St. Stefanus, Tandes, Surabaya. Karena halitu, perempuan tersebut segera diamankan kemanan gereja.

Kapolsek Lakarsantri Kompol M. Akhyar membenarkan adanya peristiwa perempuan masuk ke gereja itu. "Iya betul. Tadi pagi. (Diduga) ODGJ," kata Akhyar.
kepada detikJatim, Rabu (20/11/2024).

Terpisah, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi mengatakan bahwa saat ini masih dilakukan pemeriksaan di rumah sakit jiwa terkait dugaan perempuan itu mengidap gangguan jiwa atau tidak.

"Benar yang bersangkutan lagi diperiksakan ke (RSJ) Menur. Masih perlu observasi 2 minggu," kata Rina.

Peristiwa itu sempat ramai diperbincangkan di medsos. Perempuan tersebut telah diamankan.

"Ada teror di gereja katolik Manukan Surabaya. ljin menjelaskan. Jadi tadi pagi saat mau misa ada wanita (masih muda umur 20-30 tahun. Pakai hijab dan cadar masuk ke gereja. Kami yg disana sudah arahkan untuk keluar tapi wanita ini memberontak gak mau," tulis unggahan di Instagram.

"Akhirnya ada 2 ibu-ibu mendampingi wanita ini sepanjang misa sambil megang tangan wanita ini. Sepanjang misa wanita ini bereaksi aneh dari mulai ijin mau bertanya ketika romo berbicara, menangis, teriak2, muntah. Ditengah2 dia histeris ada moment si wanita ini mau memasukan tangannya ke baju tapi ditahan," lanjutnya.

"Pas moment itu ada pisau jatuh dan segera diambil oleh bapak2 lain yg memang menjaga disekitar wanita ini. Akhirnya sampai misa selesai wanita ini diamankan kami semua yg ada gereja. Kita yg disana menghubung RT, RW, polisi. Semua hadir kecuali pak RT karna sudah berangkat kerja. Akhirnya wanita ini dibawa ke kantor polisi. Pelaku diamankan pihak gereja dan sudah di bawa ke polsek terdekat. Masih ditelusuri motif dan dugaan pelaku mengarah ke aksi teroris atw ODGJ," tutup unggahan itu.

Dari pantauan detikJatim di gereja itu, kondisi gereja nampak kondusif dan cenderung sepi karena sedang tidak ada ibadah yang dilaksanakan. Terlihat seorang satpam berjaga di lokasi.

Informasi yang dihimpun, perempuan itu datang ketika jemaat gereja tengah melaksanakan misa pagi yang terjadwal mulai dari pukul 05.30 WIB. Ia datang seorang diri dengan mengendarai motor dan didapati membawa pisau. Jemaat pun sempat terkejut dengan kedatangan perempuan bercadar tersebut.

Ketua RW 5 RT 3 Kelurahan Lontar Parman mengatakan ia menerima kabar dari sekuriti gereja terkait peristiwa itu sekitar pukul 07.15 WIB.

"Saya datang ke sana sudah banyak orang. Saya awalnya diinfo dari satpam gereja. Terkait apa permasalahan (detailnya) gak begitu paham," kata Parman saat ditemui detikJatim, Rabu (20/11/2024).

Saat tiba di lokasi, Parman menyebut perempuan berhijab itu telah terduduk di area luar gereja dan tengah diinterogasi petugas.

"Orangnya (perempuan bercadar itu) sempat ditanya-tanya lalu dibawa petugas. Info yang saya terima itu (perempuan) halu. Selebihnya saya gak tahu," ujar Parman.

Parman mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti itu di Gereja Katolik St. Stefanus, Tandes. "(Perempuan bercadar yang masuk gereja) bukan (warga RW 5 RT 3 Kelurahan Lontar). Gak ada yang kenal," katanya.


Selengkapnya bisa dibaca di sini

Halaman 2 dari 4


Simak Video "Video: Surganya Bebek Goreng Surabaya dan Ayam 'Gosong' yang Unik"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)


Hide Ads