Warga sempat dikejutkan dengan seorang perempuan bercadar diduga membawa pisau yang masuk ke gereja di Surabaya Barat. Kejadian itu terjadi di Gereja Katolik St. Stefanus, Tandes.
Dari pantauan detikJatim di gereja itu, kondisi gereja nampak kondusif dan cenderung sepi karena sedang tidak ada ibadah yang dilaksanakan. Terlihat seorang satpam berjaga di lokasi.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun, perempuan itu datang ketika jemaat gereja tengah melaksanakan misa pagi yang terjadwal mulai dari pukul 05.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia datang seorang diri dengan mengendarai motor dan didapati membawa pisau. Jemaat pun sempat terkejut dengan kedatangan perempuan bercadar tersebut.
Ketua RW 5 RT 3 Kelurahan Lontar Parman mengatakan ia menerima kabar dari sekuriti gereja terkait peristiwa itu sekitar pukul 07.15 WIB.
"Saya datang ke sana sudah banyak orang. Saya awalnya diinfo dari satpam gereja. Terkait apa permasalahan (detailnya) gak begitu paham," kata Parman saat ditemui detikJatim, Rabu (20/11/2024).
Saat tiba di lokasi, Parman menyebut perempuan berhijab itu telah terduduk di area luar gereja dan tengah diinterogasi petugas.
"Orangnya (perempuan bercadar itu) sempat ditanya-tanya lalu dibawa petugas. Info yang saya terima itu (perempuan) halu. Selebihnya saya gak tahu," ujar Parman.
Parman mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti itu di Gereja Katolik St. Stefanus, Tandes.
"(Perempuan bercadar yang masuk gereja) bukan (warga RW 5 RT 3 Kelurahan Lontar). Gak ada yang kenal," katanya.
Diberitakan sebelumnya sebuah gereja di kawasan Lakarsantri, Surabaya, dimasuki seorang perempuan bercadar diduga membawa pisau. Polisi menyebut perempuan tersebut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Iya betul. Tadi pagi. (Diduga) ODGJ. Nama gerejanya belum lihat data," ujar Kapolsek Lakarsantri Kompol M. Akhyar kepada detikJatim, Rabu (20/11/2024).
Sementara itu Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi mengatakan bahwa saat ini masih dilakukan pemeriksaan di rumah sakit jiwa terkait dugaan perempuan itu mengidap gangguan jiwa atau tidak.
"Benar yang bersangkutan lagi diperiksakan ke (RSJ) Menur. Masih perlu observasi 2 minggu," kata Rina
(abq/iwd)