Kasatpolair Polres Bangkalan, Iptu Muarib mengatakan kejadian bermula saat perahu tersebut berangkat dari Kalianak, Surabaya menuju Kapal Tongkang Kapuas yang berada di perairan sekitar pelabuhan umum PLTU Gresik.
"Jadi jam 3 pagi itu mereka berangkat menggunakan perahu ke kapal tongkang itu untuk melakukan pembersihan sisa kelapa sawit di tongkang itu," ujarnya, Minggu (17/11/2024).
Pembersihan itu dilakukan dengan posisi kapal tongkang berjalan hingga mencapai Perairan Karang Jamuang. Sekitar pukul 09.30 WIB pekerjaan di kapal tersebut rampung dan para pekerja hendak kembali ke Surabaya menggunakan perahu yang dinaiki pada awal berangkat tadi.
"Jadi perahunya itu nempel ke tongkang. Ketika pekerjaan selesai, pekerjanya itu kembali hendak kembali ke Surabaya pakai perahu itu lagi," ujarnya
Dalam perjalanan pulang itu, salah satu awak mengisi bahan bakar perahu dengan posisi mesin menyala. Diduga, mesin yang panas memicu munculnya api.
"Jadi ngisi BBM-nya itu sambil mesin menyala. Namun karena kondisi mesinnya panas kemungkinan terpercik BBM menimbulkan percikan api," ungkapnya.
Api semakin membesar setelah menyambar cadangan BBM sebanyak 45 liter yang disimpan di dalam perahu. Awak perahu yang panik lalu berhamburan lompat ke laut.
"Nelayan di sekitar lokasi melihat kejadian itu dan membantu evakuasi para korban,"tuturnya.
Adapun para korban yakni Misnari asal Pasuruan, Sigit, Agung, Gigin, Diki, Afandi, Angga, Sahrul asal Surabaya, Hendri asal Blora, Supriyadi asal Pekalongan, Solihin, Bambang, Agus dan Surai asal Jember, Awan Kurniawan asal Kendal, Eko asal Jombang serta Dani asal Wonogiri.
Akibat kejadian itu, sebanyak tiga orang mengalami luka bakar ringan. Mereka langsung dievakuasi petugas ke puskesmas setempat untuk mendapatkan pertolongan.
"Untuk korban yang terkena luka bakar yakni Misnari, Sigit dan Hendri," pungkasnya.
Sebelumnya, perahu di Perairan Desa Sembilangan, Bangkalan terbakar. Kencangnya angin membuat kobaran api dengan cepat merembet ke seluruh badan perahu.
(abq/fat)