BMKG Juanda memperingatkan waspada potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur hingga 22 November 2024. Hal itu juga dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, serta hujan es.
Beberapa wilayah yang perlu waspada antara lain Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kota dan Kabupaten Madiun, serta Kabupaten Magetan.
Kemudian, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Kediri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, di Kota dan Kabupaten Blitar, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Lumajang.
Serta, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sumenep juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan, potensi cuaca ekstrem itu salah satunya dipicu oleh gelombang atmosfer Equatorial Rossby yang melintasi Jawa Timur dalam sepekan ke depan.
"Saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan. Fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur," jelas Taufiq dalam keterangannya yang dilihat detikJatim, Minggu (17/11/2024).
Kondisi tersebut juga didukung dengan suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat, sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.
Oleh karena itu, Taufiq mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
"Wilayah dengan topografi curam atau bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," imbaunya.
Masyarakat juga diimbau mengikuti update informasi terkini dari BMKG terkait laporan cuaca.
(abq/hil)