Polres Jombang menggelar baksos di HUT ke-79 Brimob. Acara tersebut terpusat di rumah tempat berlindung anggota Brimob saat agresi militer II Belanda di Jombang.
Rumah tersebut berada di Dusun/Desa Keras, Kecamatan Diwek, Jombang. Rumah gebyok khas jawa ini milik Mbah Dirjo, tokoh masyarakat Desa Keras era kolonial.
Sekitar tahun 1949 atau saat agresi militer II Belanda, rumah ini menjadi persembunyian Mobile Brigadir Polri yang kini bernama Brimob untuk menyusun strategi melawan pasukan penjajah. Saat ini, rumah tersebut dihuni cicit Mbah Dirjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat inilah, Polres Jombang menggelar baksos bersama 119 eks Brimob Polres Jombang. Dalam bakti sosial ini, polisi membagikan 75 paket sembako kepada warga sekitar dan menyantuni 25 anak yatim.
"Kegiatan ini sekaligus mengenalkan bahwa tempat ini adalah tempat bersejarah yang tentunya benar-benar harus dirawat bersama-sama. Yang punya nilai-nilai sejarah pada waktu pasukan Mobrik benar-benar bertahan, bertumpah darah untuk kemerdekaan," terang Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan di lokasi, Kamis (14/11/2024).
Hari menjelaskan, peringatan HUT ke-79 Brimob tidak hanya diisi dengan seremonial dan bakti sosial. Pihaknya juga melakukan gerakan ketahanan pangan untuk mendukung program Presiden RI, Prabowo Subianto.
"Kami lakukan upacara dan tasyakuran. Kami juga melakukan kegiatan ketahanan pangan untuk mendukung program 100 hari Bapak Presiden," ucapnya.
Aksi Polres Jombang bersama mantan Brimob Polres Jombang menuai apresiasi warga setempat. Seperti yang dilontarkan Sokib. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan polisi.
"Alhamdulillah bisa terbantu, untuk ke depannya mudah-mudahan bisa terus terjalin silaturahmi antara masyarakat, pemerintahan dan Polri," tandasnya.
(abq/fat)