Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh: Momen Refleksi dan Peningkatan Iman

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh: Momen Refleksi dan Peningkatan Iman

Mira Rachmalia - detikJatim
Kamis, 14 Nov 2024 19:45 WIB
Ilustrasi puasa Asyura
Ilustrasi Ibada Puasa Foto: Fuad Hasim/detikcom
Surabaya -

Islam adalah agama yang memberikan banyak pilihan pahala yang bisa kita raih dengan menjalankan amalan ibadah dan diniatkan semata-mata hanya kepada Allah subhana hua ta'ala. Mulai dari yang wajib sampai yang sunah.

Mulai dari sholat, puasa, hingga berhaji. Masing-masing dari ibadah dan amalan tersebut memiliki nilai pahala yang sangat besar dan dapat meningkatkan derajat kemuliaan kita sebagai manusia di mata sang pencipta. Bahkan kita tidak bisa mereka-reka berapa besar pahala yang kita dapat karena hanya Allah yang mengetahui itu secara pasti.

Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), salah satu puasa sunnah yang dianjurkan untuk senantiasa dikerjakan setiap bulannya adalah puasa Ayyamul Bidh (secara bahasa: hari-hari putih).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriyah. Pasalnya, dinamakan Ayyamul Bidh sebab cahaya bulan dalam tiga malam ini lebih bercahaya dan lebih terang dibandingkan malam-malam lainnya.

Anjuran Melakukan Puasa Ayyaumul Bidh

Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menyebutkan beberapa keutamaan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh ini.

ADVERTISEMENT

Salah satunya tertera dalam wasiat yang diberikan Rasululullah SAW kepada sahabat Abu Hurairah RA. Rasululullah SAW berpesan kepada Abu Hurairah agar jangan pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّاامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْر


"Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak pernah meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), mengerjakan sholat Dhuha, dan mengerjakan shalat Witir sebelum tidur." (HR Bukhari no 1178)

Selain kepada Abu Hurairah, lebih jelas (dengan menyebutkan tanggalnya) Rasulullah SAW juga berwasiat kepada sahabat Abu Dzar agar berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulannya.

عَنْ أَبَا ذَرٍّ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَمَ: "يَا أَبَا ذَرٍّ، إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ."

"Dari Abu Dzar berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, "Wahai Abu Dzar, jika kamu ingin berpuasa tiga hari pada tiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal ke tiga belas, empat belas dan lima belas." (HR Tirmidzi no 761)

Dalam riwayat lain, Nabi SAW menjelaskan keutamaan pahala puasa Ayyamul Bidh, yaitu bagaikan puasa satu bulan penuh.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّممَ: "مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ". فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابِهِ: {مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا}. الْيَوْمُ بِعَششَرَةِ أَيَّامٍ.

"Dari Abu Dzar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka sama halnya dengan puasa sebulan penuh." Lalu Allah 'Azza wa Jalla menurunkan ayat yang membenarkan akan perkara tersebut yaitu (firman-Nya): {Siapa yang berbuat satu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala sepuluh kali lipat} Qs al-An'am: 160... Satu hari berpuasa sama dengan sepuluh hari." (HR Tirmidzi no 762)

Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa puasa Ayyamul Bidh sangat besar keutamaannya dalam Islam.

Cara Melakukan Puasa Ayyaumul Bidh

Dilansir dari laman Badan Amil Zakat national, Cara melakukan puasa sunnah Ayyamul bidh sama dengan puasa-puasa lain pada umumnya yakni dengan cara menahan diri dari pembatal-pembatal puasa seperti makan, minum, dan hawa nafsu lainnya yang dilakukan mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan diniatkan berpuasa sebagai ibadah yang hanya kepada Allah subhana hua ta'ala.

Hanya saja yang membedakan puasa ayyamul bidh dengan puasa lainnya adalah puasa ini dilakukan secara rutin pada hari-hari putih yakni saat rembulan tengah bersinar dengan terangnya (ayyamul bidh). Puasa ini dilakukan setiap pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas pada setiap bulan Hijriah.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Masih dari sumber yang sama, berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang bisa diamalkan muslim sebelum berpuasa.

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu sauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala."

Manfaat Puasa Ayyaumul Bidh

Puasa Ayyaumul Bidh memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya

1. Manfaat Psikis

Nabi Muhammad menganjurkan puasa Ayyamul Bidh untuk membantu manusia menahan hawa nafsu, terutama saat bulan purnama ketika kondisi emosional dan psikis manusia lebih rentan. Puasa ini memiliki dampak positif dalam meredakan emosi dan membantu menjaga kestabilan diri.

2. Fenomena Alam Saat Purnama

Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan ketika bulan sedang dalam fase purnama. Pada tanggal ini, posisi bulan sangat dekat dengan bumi, yang memengaruhi gravitasi dan menyebabkan pasang surut air laut. Secara psikis, manusia juga lebih sensitif pada saat ini. Puasa pada hari-hari ini dianjurkan untuk menenangkan emosi yang bisa bergejolak akibat pengaruh alam.

3. Pahala yang Setara dengan Puasa Setahun Penuh

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh sangatlah besar. Berpuasa tiga hari setiap bulan ini disebutkan setara dengan puasa setahun penuh. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa ini karena pahalanya yang sangat besar. Dalam sebuah riwayat dari Abu Daud, Rasulullah bersabda, "Puasa Ayyamul Bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah), dan beliau bersabda, 'Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun penuh.'" (HR. Abu Daud).

Keutamaan ini didasarkan pada perhitungan bahwa satu amal kebaikan dihitung sepuluh kali lipat. Sehingga puasa tiga hari dalam sebulan, jika dikalikan 10, setara dengan pahala puasa 30 hari. Jika dilakukan setiap bulan, maka akan setara dengan puasa selama satu tahun penuh.

4. Teladan Langsung dari Rasulullah

Nabi Muhammad selalu melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Hal ini menjadi contoh nyata bagi umat Islam untuk mengikuti teladan beliau dalam melakukan ibadah sunah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Mu'adzah bertanya kepada Aisyah tentang kebiasaan Rasulullah dalam berpuasa. Aisyah menjawab bahwa Rasulullah selalu berpuasa tiga hari setiap bulannya, dan beliau tidak terlalu mempersoalkan hari tertentu untuk melaksanakannya.

"Apakah Rasulullah selalu berpuasa tiga hari setiap bulannya?" Aisyah menjawab, "Iya." Aku (Mu'adzah) bertanya lagi: "Pada hari apa beliau melakukannya?" Aisyah menjawab, "Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa." (HR. At-Tirmidzi).

5. Keutamaan Ibadah yang Menenangkan Jiwa

Salah satu hikmah dari puasa Ayyamul Bidh adalah kemampuan ibadah ini untuk membantu manusia mengendalikan hawa nafsu. Pada saat-saat tertentu, seperti bulan purnama, manusia secara psikologis lebih rentan terhadap emosi. Puasa membantu menenangkan hati dan menjaga emosi tetap stabil.

Puasa ini tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan spiritual seseorang. Ibadah ini memberikan ketenangan batin dan membantu seseorang lebih fokus dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Manfaat Puasa dalam Islam Secara Umum

Puasa dalam Islam memiliki banyak manfaat, baik dari segi spiritual maupun kesehatan. Dari sisi spiritual, puasa berfungsi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar. Salah satunya, puasa dapat menghapus dosa-dosa kecil yang kita lakukan setiap hari. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis, "Barangsiapa yang berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Puasa juga bisa meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT, seperti yang dijelaskan dalam hadis, "Barangsiapa yang berpuasa sunnah, maka Allah akan mengangkatnya seratus derajat." (HR. Bukhari dan Muslim). Selain itu, puasa juga menjadi perisai bagi kita dari siksa api neraka, sebagaimana disebutkan dalam hadis, "Puasa adalah perisai dari api neraka." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Di sisi lain, puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berpuasa, tubuh mengalami proses detoksifikasi, di mana racun-racun yang menumpuk dalam tubuh dibuang dan sistem pencernaan diberi kesempatan untuk beristirahat. Puasa juga membantu mengurangi lemak tubuh, yang dapat berkontribusi pada penurunan berat badan. Selain itu, puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kita menjadi lebih tahan terhadap berbagai penyakit.

Manfaat puasa juga mencakup perbaikan pola makan, karena puasa mengajarkan kita untuk mengatur makan dengan lebih bijak. Tubuh pun mendapat kesempatan untuk memulihkan diri, dan proses penuaan sel bisa melambat, yang berpotensi memperpanjang umur. Dalam hal kecantikan, puasa dapat merawat kulit, menjadikannya lebih sehat dan bercahaya. Selain itu, puasa juga dapat mengurangi nyeri pada sendi dan gejala encok, serta menurunkan risiko berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan gangguan ginjal.

Secara keseluruhan, puasa bukan hanya ibadah yang memberikan pahala, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh dan kesejahteraan mental. Sebagai umat Muslim, menjalankan puasa secara konsisten, baik itu puasa wajib maupun sunnah, dapat membawa kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads