Selain ibadah puasa wajib yang dilaksanakan saat bulan Ramadhan, ada banyak puasa sunah yang dilaksanakan sebagai bentuk ketaatan atas perintah dan anjuran Rasulullah SAW. Salah satunya adalah Puasa Ayyamul bidh. Bagaimana niat Puasa Ayyamul bidh dan kapan waktu pelaksanaannya?
Puasa adalah salah satu ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas tertentu, mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Menunaikan puasa menjadi salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan untuk muslim karena memiliki banyak keutamaan.
Baca juga: Berapa Hari Lagi Puasa 2025? |
Pengertian Puasa Ayyamul Bidh
Ayyamul Bidh berarti hari-hari cerah, yaitu hari yang malamnya disinari bulan purnama. Hari Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulan sesuai kalender Hijriah. Menurut hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas, puasa Ayyamul Bidh dihukumi sunah muakkad, yaitu sebuah amalan yang sangat dianjurkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian'," (HR an-Nasa'i dengan Sanad Hasan)
Niat Puasa Ayyammul Bidh
Seperti puasa sunah pada umumnya, sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, hendaknya membaca niat. Berikut puasa sunah Ayyamul Bidh.
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ.
Saat membaca niat puasa Ayyamul Bidh, umat Islam disunahkan untuk melafalkannya atau tidak hanya dibaca dalam hati. Waktu pembacaan niat sebaiknya dilaksanakan sejak malam hari sebelum pelaksanaan puasa. Muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh juga disunahkan segera berbuka saat waktu magrib tiba.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh
Bulan November 2024 dalam kalender masehi bertepatan dengan bulan Rabiul Akhir dan Jumadil Awal. Puasa Ayyamul Bidh pada bulan November 2024, jatuh pada tanggal sebagai berikut.
- 13 Jumadil Awal 1446: Jumat 15 November 2024
- 14 Jumadil Awal 1446: Sabtu 16 November 2024
- 15 Jumadil Awal 1446: Minggu 17 November 2024
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Ada beberapa keutamaan yang didapatkan muslim jika melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Berikut beberapa keutamaan puasa Ayyamul Bidh.
1. Mengikuti Sunah Rasulullah SAW
Amalan puasa Ayyamul Bidh menjadi salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Hal ini salah satunya tercantum dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah.
"Kekasihku (Nabi Muhammad SAW) mewasiatkan kepadaku tiga perkara: berpuasa tiga hari setiap bulan, melaksanakan shalat dhuha dua rakaat, dan shalat witir sebelum tidur," (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan melaksanakan puasa Ayyamnul Bidh, maka muslim mengikuti jejak Rasulullah SAW yang juga menambah kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, dan memperkuat ikatan spiritual sebagai umatnya.
2. Mendapatkan Pahala Setara Puasa Sepanjang Tahun
Dalam hadis lain disebutkan, bagi muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari, maka akan mendapatkan pahala seperti puasa sepanjang tahun. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Amr bin Ash sebagai berikut.
"Puasa tiga hari dalam setiap bulan itu seperti puasa sepanjang tahun," (HR. Bukhari dan Muslim)
Setiap hari berpuasa di bulan Hijriah setara dengan 10 hari, sehingga jika kita berpuasa tiga hari setiap bulan, pahalanya sama dengan puasa selama sebulan penuh. Ini menunjukkan bahwa puasa Ayyamul Bidh yang dilakukan setiap bulan sama seperti puasa sepanjang tahun
3. Melatih Kesabaran dan Menguatkan Kedekatan dengan Allah SWT
Ibadah puasa melatih muslim untuk bersabar dalam menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, baik secara fisik maupun mental. Saat berpuasa, muslim diharapkan dapat lebih introspektif dan menjaga perilaku agar sesuai ajaran Islam.
Melaksanakan ibadah puasa Ayyamul Bidh di bulan Jumadilawal, menjadi momen pengingat tentang ketahanan dalam menghadapi ujian hidup. Puasa Ayyamul Bidh memperkuat keimanan dan ketakwaan, serta menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ketulusan dan kesungguhan.
(ihc/irb)