Komisi B DPRD Kota Surabaya memanggil pemilik club, Hiperhu dan Pemkot Surabaya dalam hearing membahas pengunjung kecelakaan yang menelan 2 korban jiwa. Rapat dengar pendapat itu untuk mencari solusi bersama agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Kecelakaan itu sendiri terjadi pada Jumat (1/11) dini hari. Saat itu pengendara mengemudi mobil dalam keadaan mabuk.
Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mohammad Faridz Afif mengatakan pada hearing tersebut pemilik club Paradise dan Ambyar tidak hadir. Karena itu pihaknya akan menggelar hearing lagi pekan depan dan mengundang lebih banyak pihak pada masalah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami komisi B dan pemkot sudah lengkap, Hiperhu hadir, tapi pemilik tidak hadir. Kami agendakan Senin depan, dan mengundang tambahan dinas pariwisata Jatim dan DLH Jatim untuk menanyakan perizinan Paradise dan Ambyar. Kalau sampai Senin tidak hadir, kami minta pemkot untuk menyegel diskotik sampai pemilik mau hadir di DPRD," kata Faridz, Senin (11/11/2024).
![]() |
"Mau dibahas tapi nggak ada pemiliknya, percuma. Maka nggak dibahas, tapi ada bahan," ujarnya.
Sementara Ketua Hiperhu Surabaya George Handiwiyanto meminta semua pihak untuk saling bekerja sama membuat kesepakatan kebijakan di RHU. Tentunya dengan melibatkan eksekutif, legislatif, termasuk Satpol PP dan kepolisian.
"Pemerintah, wali kota sudah bagus punya aturan. Tapi dia punya perangkatnya panjang dan jalan sendiri. Ayo bersama-sama, pemerintah, eksekutif, DPR takutnya ditunggangi orang lain bahwa tempat hiburan itu bandel, nggak bisa diatur," kata George.
George mengajak semua pihak menyepakati kebijakan dan tidak hanya mengeluarkan izin saja. Sehingga semua pihak, baik pemilik usaha, pemerintah, pengunjung dan masyarakat sama-sama merasa nyaman dan aman.
"Kerja bersama, jangan setelah kejadian ramai-ramai. Sebelum kejadian organisasi tahu, dia kerja bertahun-tahun, itu disampaikan ke saya, saya sampaikan ke tim dan tim ke tindakan apa sebelum terjadi masalah besar. Saya organisasi di tingkat kebijakan ndak bisa apa-apa, ayok mlaku bareng-bareng," jelasnya.
Penanggungjawab club Paradise, Bambang Siswoyo menjelaskan insiden awal bulan lalu, pihaknya sudah memberi bantuan berupa uang kepada keluarga korban. Sebelum kejadian, ia mengaku pihak club sudah menawarkan driver.
"Kami ada driver di Paradise. Pelaku sudah ditawarkan sama pihak Paradise mau diantar pulang atau enggak. Katanya dari pihak pelaku itu dia merasa sudah kuat dan masih kuat dan baru bisa bawa mobil," urai Bambang.
Bambang mengatakan ketentuan di clubnya adalah disiapkan driver yang mengantar pulang. Pengunjung yang mabuk ditawarkan agar tidak mengemudi dalam kondisi mabuk.
"Sudah disiapkan driver untuk siapa yang mau diantar pulang pasti kita antar. Ditawarkan. Setiap pengunjung yang mabuk pasti ditawarkan diantar pulang," katanya.
"Ke depannya tetap sesuai SOP, kita siapkan siapa yang mabuk kita antar sampai tujuan dan selamat," pungkasnya.
(esw/iwd)