Tanggal 10 November diperingati sejumlah hari penting, baik tingkat nasional maupun internasional. Bagi masyarakat Indonesia, hari ini diperingati Hari Pahlawan, namun ternyata ada juga peringatan lainnya yang tak kalah penting.
Beberapa peringatan penting itu dirayakan secara global. Di antaranya seperti Hari Ganefo, Hari Akuntansi Internasional, Hari Imunisasi Sedunia, Hari Keratoconus, hingga Hari Sains untuk Perdamaian dan Pembangunan.
Peringatan Hari Besar 10 November
Setiap peringatan pada tanggal 10 November memiliki sejarah serta tujuan masing-masing. Untuk lebih memahami makna di balik perayaan-perayaan penting tersebut, berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai berbagai hari bersejarah yang diperingati pada tanggal 10 November.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hari Pahlawan di Indonesia
Tanggal 10 November menjadi peringatan Hari Pahlawan Nasional di Indonesia. Hari Pahlawan diperingati tanggal 10 November setiap tahunnya, untuk memperingati peristiwa sejarah pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.
Maksud peringatan Hari Pahlawan adalah mengenang dan menghormati jasa serta perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan kemerdekaan. Kala itu, mereka melawan pasukan Belanda yang hendak merebut kembali wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, tanggal 10 November dipilih sebagai Hari Pahlawan. Dilansir dari laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia, keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur. Keppres tersebut ditetapkan Presiden Soekarno.
2. Hari Ganefo
Hari Ganefo, yang diperingati setiap 10 November, merupakan perayaan olahraga yang digagas Presiden Sukarno sebagai respons terhadap skorsing yang diterima Indonesia dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Skorsing ini terjadi karena Indonesia menolak mengizinkan Taiwan dan Israel berpartisipasi dalam Asian Games IV di Jakarta pada tahun 1962, demi menjaga hubungan baik dengan negara-negara Arab dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mendukung Indonesia.
Dalam konteks ini, Ganefo, singkatan dari Games of the New Emerging Forces, diluncurkan sebagai alternatif untuk mengekspresikan solidaritas antar negara-negara berkembang dan menentang imperialisme melalui olahraga. Acara pertama berlangsung pada 10-22 November 1963 di Jakarta, diikuti sekitar 2.700 atlet dari 51 negara.
Dilansir dari laman Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kulon Progo, penyelenggaraan Ganefo bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga merupakan manifestasi politik Sukarno untuk meningkatkan nasionalisme dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Sukarno berharap dapat menyatukan negara-negara yang tergabung dalam blok Nefo (New Emerging Forces) untuk melawan dominasi negara-negara barat. Meskipun Ganefo berhasil menarik perhatian dunia dan menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan acara berskala internasional, perhelatan ini juga diwarnai kontroversi dan tantangan politik, termasuk perseteruan dengan IOC yang terus berlanjut hingga akhir era kepemimpinan Sukarno.
3. Hari Akuntansi Internasional
Dilansir dari laman Binus University, International Accounting Day, yang diperingati setiap tanggal 10 November, bertujuan mempromosikan profesi akuntansi dan menghargai kontribusi para akuntan dalam menjaga keteraturan dan keakuratan laporan keuangan perusahaan maupun organisasi.
Hari ini merupakan kesempatan untuk mengakui peran penting akuntan dalam dunia bisnis, memastikan pengelolaan keuangan yang efektif, serta membantu organisasi mencapai stabilitas finansial. Berbagai acara seperti seminar, workshop, dan diskusi panel diadakan di seluruh dunia untuk memperingati hari ini, termasuk di Indonesia yang turut merayakan dengan berbagai kegiatan penghargaan bagi para akuntan.
Sejarah International Accounting Day berakar pada karya Luca Pacioli, seorang biarawan Italia yang dianggap sebagai bapak akuntansi modern. Pada 1494, ia memperkenalkan konsep dasar akuntansi seperti debet dan kredit melalui bukunya "Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni et Proportionalita".
Tanggal 10 November dipilih untuk menghormati Pacioli dan kontribusinya dalam mengembangkan ilmu akuntansi. Peringatan ini tidak hanya mengingatkan kita akan pentingnya akuntansi dalam dunia bisnis, tetapi juga merayakan stabilitas dan kepercayaan yang dihadirkan oleh profesi ini di berbagai sektor ekonomi.
4. Hari Imunisasi Sedunia
Dilansir dari laman United Nations International Observances, Hari Imunisasi Sedunia yang diperingati setiap 10 November. Peringatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi dalam mencegah penyakit menular dan menjaga kesehatan global.
Vaksinasi telah terbukti sebagai salah satu cara paling efektif untuk menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun, meskipun pandemi COVID-19 sempat mengganggu kampanye imunisasi di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama mitra internasional berusaha mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung pemulihan layanan imunisasi dan mendorong pentingnya vaksinasi bagi kesehatan masyarakat.
5. Hari Keratoconus Sedunia
Dilansir dari laman Keratoconus Group.org, Hari Keratoconus Sedunia, diperingati setiap tanggal 10 November, adalah kampanye global untuk meningkatkan kesadaran tentang keratoconus, suatu kondisi degeneratif mata yang menyebabkan kornea menipis dan menonjol seperti kerucut, sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan yang serius.
Perayaan ini melibatkan berbagai organisasi, profesional kesehatan, dan individu yang terkena keratoconus untuk menyebarkan informasi, mendukung mereka yang terdampak, serta meningkatkan pengetahuan tentang kondisi ini melalui berbagai kegiatan seperti seminar, pemeriksaan mata, dan acara lainnya.
Hari Keratoconus Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2016. Yayasan Keratoconus Nasional (NKCF) membuat peringatan ini untuk memperkuat dukungan bagi mereka yang hidup dengan kondisi ini.
Selain untuk meningkatkan kesadaran, hari ini juga menjadi ajang bagi komunitas keratoconus untuk berbagi pengalaman, memperluas edukasi, dan menggalang dana untuk penelitian serta upaya advokasi yang bertujuan meningkatkan diagnosis dan pengobatan keratoconus.
6. Hari Sains untuk Perdamaian dan Pembangunan
Dilansir dari laman UNESCO, Hari Sains untuk Perdamaian dan Pembangunan Dunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 November. Tujuannya untuk menekankan pentingnya peran sains dalam masyarakat dan untuk mengajak warga dunia terlibat dalam diskusi tentang isu-isu ilmiah yang berkembang.
Perayaan ini berakar dari hasil positif Konferensi Dunia tentang Sains yang diselenggarakan pada tahun 1999 di Budapest, yang menjadi landasan untuk menegaskan komitmen terhadap pencapaian tujuan yang tercantum dalam Deklarasi tentang Sains dan Penggunaan Pengetahuan Ilmiah serta rekomendasi Agenda Ilmu Pengetahuan: Kerangka Aksi.
Sejak diumumkan UNESCO pada tahun 2001, Hari Sains untuk Perdamaian dan Pembangunan Dunia telah melahirkan berbagai proyek dan program ilmiah yang melibatkan pendanaan dan kerja sama internasional.
Salah satu kontribusinya adalah mendorong kolaborasi antara ilmuwan di wilayah-wilayah yang dilanda konflik. Beberapa di antaranya seperti pembentukan Organisasi Ilmu Pengetahuan Israel-Palestina (IPSO) yang didukung oleh UNESCO.
Perayaan ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memahami relevansi sains dalam kehidupan sehari-hari. Juga untuk berpartisipasi dalam diskusi yang berfokus pada pencarian perdamaian dan pembangunan global.
Sejak pertama kali dirayakan pada 10 November 2002, Hari Sains untuk Perdamaian dan Pembangunan Dunia telah melibatkan berbagai mitra. Termasuk pemerintah, organisasi internasional, lembaga ilmiah, asosiasi profesi, media, dan sekolah-sekolah di seluruh dunia.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(auh/irb)