Fakta Siswa dan Guru di Surabaya Pakai Topeng Saat Ujian Bikin Ngakak

Fakta Siswa dan Guru di Surabaya Pakai Topeng Saat Ujian Bikin Ngakak

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Jumat, 08 Nov 2024 10:44 WIB
Guru kelas 6 SD Negeri Sememi 1 Surabaya, Intan Kusumaningrum SPd bersama siswanya memakai topeng saat ujian matematika.
Guru dan siswa SDN Sememi 1 Surabaya memakai topeng saat ujian (Foto: Istimewa/Dok. Pribadi)
Surabaya -

Guru dan sejumlah siswa SDN Sememi 1 Surabaya memakai topeng saat ujian matematika. Aksi ini viral di medsos.

Video tersebut kiriman akun TikTok @haya.co, milik sang guru. Topeng yang dipakai anak-anak tersebut beragam.

Berikut Fakta-faktanya:

1. Guru-Siswa SDN Sememi 1 Surabaya Pakai Topeng Saat Ujian

Intan Kusumaningrum SPd, guru kelas 6 SD Negeri Sememi 1 Surabaya, mengunggah video memakai topeng saat ujian matematika berlangsung. Video tersebut kiriman akun TikTok @haya.co, milik sang guru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Topeng yang diunggah di medsos itu beragam. Salah satunya, topeng Hulk, Spiderman, Batman, Doraemon, Ultraman, hingga Barongan.

2. Para Siswa Diimbau Bawa Topeng Tapi Tidak Tahu Digunakan untuk Apa

Intan mengatakan momen ujian matematika memakai topeng itu bermula pada Jumat (25/10/2024). Saat itu dia menginformasikan kepada siswa kelas 6 agar membawa topeng pada hari Senin (28/10/2024). Tapi anak didiknya tidak diberitahu bila topeng itu akan dipakai saat ujian matematika.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak memaksa beli, karena bisa membuat dari kertas dan dari bahan yang ada saja. Pas hari Senin mereka semua bawa, mereka nggak tahu kalau ulangan disuruh pakai topeng. Kalau pakai topeng nggak bisa lihat kanan kiri dan supaya konsentrasi," kata Intan kepada detikJatim, Rabu (6/11/2024).

3. Ujian Pakai Topeng Baru Pertama Kali Dipakai

Ujian memakai topeng ini bukan pertama kalinya dia lakukan, namun tidak semua diunggah ke media sosial.

Namun para siswa tidak bosan memakai topeng. Mereka justru ketagihan memakai topeng.

4. Pemakaian Topeng Hanya 10 Menit

Pemakaian topeng saat ujian juga tidak berlangsung satu jam penuh. Melainkan hanya 10 menit. Sebab, dia menyadari siswanya pasti gerah dan meminta melepas topeng kemudian mengerjakan ujian seperti biasa.

Aksi guru berusia 29 tahun ini mendapat respons positif dari siswanya. Bahkan menurutnya, metode itu cukup efektif digunakan saat ujian sehingga siswa tidak saling tengok.

"Pertama kaget (siswa), ketawa lihat temannya. 10 Menit itu efektif nggak noleh-noleh, karena kalau noleh ada suara tertawa dan fokus ke ujian masing-masing," katanya.

5. Siswa Ajak Guru Pakai Topeng Lagi Saat Ujian

Bukannya kapok, siswa justru ketagihan dengan metode unik dan seru seperti itu. Bahkan, ada siswa yang bertanya kepada Intan akan membawa apa lagi ke sekolah.

"'Kita besok ulangan pakai apa bu?' Kata siswa siswa saya. Gimana kalau kita pakai helm? 'Oh iya boleh bu'. Mungkin, mereka pasti mikir 'ulangan nilainya jelek tapi aku happy'," ceritanya.

Sementara wali murid sejauh ini tidak ada yang komplain dan justru mendukung. Dia mengaku pembelajaran dengan metode menyenangkan untuk siswa ada banyak.

6. Intan Harap Tenaga Pendidik Coba Model Pembelajaran Baru

Seperti menjahit, karena tidak ada pelajaran khusus menjahit, kemudian memasak, membuat kerajinan, hingga membatik di luar ekstrakurikuler. Semuanya dilakukan siswa sendiri tanpa bantuan orang tua.

"Inisiatif sendiri, karena kami ada program proyek penguatan profil pengajar pancasila (P5), harus ada proyek dari siswa. Biasanya semua sama siswa misal hari ini batik semua batik. Sebagai guru metode apa saja, model apa pun menyesuaikan siswa supaya mereka senang, pelajaran sulit tapi nyaman, senang di sekolah, tidak menjadi momok, apalagi matematika," jelasnya.

Intan berharap sesama tenaga pendidik perlu mencoba model pembelajaran yang dirasa cocok untuk siswa. Meski berbeda dan memulai dengan gebrakan baru, tujuannya tetap sama. Yakni membuat siswa senang saat belajar di sekolah.

"Jangan menyerah, nyeleneh dikit nggak papa pokoknya anaknya happy, bapak ibu guru happy, dan wali murid tidak komplain. Jangan takut berinovasi, pasti punya cara anak nyaman dan tenang," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads