Kerja keras, disiplin dan semangat pantang menyerah April Soeharto dalam menjalankan usaha sepatu, telah membuahkan hasil. Warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang itu, telah memasarkan produk buatannya hingga ke luar negeri.
Sepatu dengan brand Art Louwee buatan April, sejauh ini telah dipasarkan ke beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Hong Kong, Turki, Arab hingga Amerika. Tentu, kesuksesan April adalah buah manis dari kerja kerasnya mengembangkan usahanya dari nol.
Ketertarikan April menekuni dunia sepatu bermula dari kenangan kurang menyenangkan yang dialaminya saat duduk di bangku SMP. Kala itu, April sering di-bully teman-temannya karena memakai sepatu bolong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, siapa sangka, insiden bullying itu menjadi motivasi bagi April untuk menekuni usaha sepatu. Semasa kuliah, ia sempat bekerja di suatu butik untuk mengisi waktu libur panjang. Meski tidak bekerja lama, April telah memperoleh sedikit pengetahuan tentang sepatu.
Di suatu kesempatan, teman-teman kuliahnya bercerita kepadanya karena kesulitan mencari sepatu yang pas. Mendengar cerita dari temanya, April pun memberanikan diri menawarkan jasa pembuatan sepatu custom.
Dari situ, April mulai membuatkan sepatu temannya. Dengan sedikit pengetahuan, ia mulai mencari tukang sepatu sendiri. Tentu bukan hal mudah, April sampai harus berkali-kali berganti tukang untuk mendapatkan hasil yang sesuai keinginannya.
"Ada enam kali ganti tukang. Karena menemukan tukang yang pas sesuai kriteria, itu susah. Maksudnya pas itu yang punya value kerja, sesuai ritme kerja. Misalnya sudah disepakati selesai bikin sepatu di hari H, ya hari H itu harus sudah selesai," ujar April, Senin (4/11/2024).
Setelah pencarian panjang, dia berhasil menemukan tukang sepatu yang sesuai dengan keinginannya di wilayah Gadang, Kota Malang. April mulai membuatkan permintaan dari teman-teman kuliahnya. Dia bersyukur hasil karyanya mendapatkan respons baik dari teman-temannya.
![]() |
Dengan dukungan dari teman-teman, April akhirnya memantapkan diri untuk membuka jasa pembuatan sepatu sesuai keinginan pembeli. Selama proses berjalan, April juga memperdalam pemahamannya tentang sepatu, baik bahan yang bagus dan jenis sepatu yang sedang ramai di pasaran.
Seiring berjalannya waktu, usaha yang dirintisnya sejak 2013 ini semakin berkembang pesat. Dalam prosesnya, April juga mengalami naik turun, bahkan dirinya sudah berulang kali mengalami kerugian hingga puluhan juta karena ditipu relasinya sendiri.
Alumnus SMAN 8 Malang itu mengaku pernah ditipu oleh relasinya yang sangat dipercaya. Ia merugi puluhan juta lantaran bahan kulit yang dikirimkan oleh supplier, ternyata adalah kulit babi. Meski sudah meyakinkan kiriman kulitnya tidak sesuai, supplier enggan mengganti rugi.
"Saya minta ganti bahan aja, bukan kembali uang. Setengah pun tidak apa-apa, sampai segitunya saya. Terus kulitnya banyak ini mau diapain, ya tidak sampai 100 lembar ukuran 25 sentimeter kali 25 sentimeter. Waktu itu Ramadan, mau Lebaran, jadi stok banyak," ungkap April.
"Karena saya muslim, saya memilih tidak menggunakan bahan kulit babi, walaupun secara kualitas bagus. Tapi balik lagi, misalnya produk saya dipakai oleh konsumen, ternyata dia muslim dan mungkin dipakai ke masjid, masa ke masjid pakai bahan babi," imbuhnya.
Tidak hanya itu, April juga pernah ditipu oleh supplier lain. Hampir sama, barang yang dikirim, ada yang berbeda bahan dan kualitasnya. Akibatnya, ia merugi setidaknya sekitar Rp 10 juta.
"Itu luar biasa hilang duit segitu, karena momennya pas pandemi. Usaha ini ternyata penipuannya justru malah di supplier. Kalau ribet di customer, mungkin hanya satu dua customer," kata perempuan berusia 31 tahun itu.
Meski telah mengalami jatuh bangun, April tetap tegar dan semangat menekuni usahanya. Dari situ, dia mulai bangkit dan berhasil mengembangkan usahanya lebih besar lagi. Bahkan, yang sebelumnya dia hanya memproduksi beberapa sepatu, kini ia bisa memproduksi berbagai jenis sepatu.
Mulai dari sepatu boot, Oxford, angkle boots, calf boot, long boot, hingga gladiator.
Selain mengembangkan usahanya, sepatu buatan April juga pernah mendapat predikat Terbaik di Indonesia Spicing The World Kategori Fashion & Art, lalu Juara 3 Nasional Investment Challenge, Finalis AKI 2024 dan pernah menjadi Finalis Pengusaha Muda Brilian 2020.
Meski sudah sukses, April secara konsisten juga menyedekahkan sepatunya bagi anak-anak di pelosok dan juga anak-anak sekolah yang membutuhkan. Misalnya, di pelosok Malang Selatan, hingga Timor Leste.
Ia sengaja melakukan sedekah sepatu ini, salah satunya karena teringat masa sekolahnya yang sering menggunakan sepatu jebol. Ia tidak ingin kondisi itu dialami oleh anak-anak sekolah saat ini.
Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.
(irb/hil)