Warga RT 02 RW 15, Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Sukorambi, Jember memasang spanduk peringatan rawan tuyul. Warga menilai pemasangan itu bukan tanpa sebab.
SL (43) warga setempat mengatakan pemasangan spanduk itu karena banyak warga yang merasa kehilangan uang pada malam hari. Tak terkecuali dirinya juga.
Nominal uang warga yang hilang itu bermacam-macam. Karena hal ini, ia dan warga menilai hilangnya uang tersebut bukan karena dicuri maling, tapi karena ulah tuyul atau pesugihan yang menyerupai anak kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang kalau saya naruh (menyimpan) uang di lemari itu hilangnya nggak semua. Kalau nyimpan Rp 500 ribu, yang hilang kadang cuma Rp 100 ribu atau Rp 200 ribu gitu. Kalau itu maling kan biasanya langsung diambil semua, lah ini kan nggak," kata SL saat ditemui di rumahnya, Rabu (30/10/2024).
"Dan kalau memang ini ulah maling, kan harusnya sudah pasti ketangkap itu. Soalnya warga lain juga banyak yang kehilangan uang. Ya gitu sama, kalau nyimpan uang Rp 1 juta itu paling yang hilang cuma 300 ribu gitu," sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Camat Sukorambi, Asrah Widono mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui adanya peristiwa itu. Namun demikian, dia menyayangkan terkait sikap warganya yang memasang banner itu dan kebenaran soal tuyul sulit dibuktikan.
"Saya juga baru tahu tadi pagi berkaitan dengan adanya banner di Desa Dukuh Mencek yang menyampaikan kawasan ada tuyul. Hal itu kan kebenarannya sulit untuk dibuktikan, jadi harapan saya hal-hal yang demikian ini tidak boleh dilakukan sebenarnya oleh masyarakat yang nanti akhirnya akan berpotensi menjadi permusuhan," kata Asrah.
"Karena ini bisa menjustifikasi. Ini siapa-siapanya kan sampai hari ini kan belum ada yang tahu dan saya sudah klarifikasi ke Pak Kades, intinya ya sama sebenarnya dengan kami, bahwa hal itu sulit untuk dibuktikan," imbuhnya.
Kemudian, kata Asrah melanjutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sukorambi dan unsur Kamtibmas agar menurunkan banner-banner itu.
"Kalau soal tuyul ya mungkin sebaiknya nanti dikomunikasikan dengan tokoh-tokoh masyarakat di sana. Saya sudah sampaikan kepada Babinsa, Babinkamtibmas, dan Pak Kades, untuk segera menurunkan banner itu, supaya tidak menjadi viral atau menimbulkan persepsi yang macam-macam," ujarnya.
Sebelumnya, beragam spanduk peringatan rawan tuyul dipasang warga kampung di Jember. Beragam spanduk itu kemudian viral di media sosial.
Dari penelusuran, kampung tersebut diketahui berada di RT 02 RW 15, Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Sukorambi, Jember. Terdapat beberapa titik banner yang dipasang oleh warga.
Adapun tulisan spanduk tersebut yakni 'Lingkungan RT 02 / RW 15 Rawan Tuyul, Ditengarai Ada Yang Memelihara'. Terdapat pula banner lain yang bertuliskan 'Anda Memasuki Daerah Rawan Tuyul, Hati-hati Dengan Uang Anda'.
(abq/iwd)