Bayi Usia 3 Bulan Lahir Tanpa Anus di Ponorogo

Bayi Usia 3 Bulan Lahir Tanpa Anus di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 29 Okt 2024 22:30 WIB
Bayi 3 bulan di Ponorogo lahir tanpa anus saat dirawat di RSUD Harjono
Bayi 3 bulan di Ponorogo lahir tanpa anus saat dirawat di RSUD Harjono (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Agung Tegar Jiwa Prakosa (Tegar) bayi berusia 3 bulan asal Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Ponorogo lahir tanpa anus. Meski saat ini kondisinya membaik, Tegar masih terus dalam pengawasan dokter di RSUD dr Harjono.

"Sejak Jumat lalu kondisinya sesak, keluhannya demam. Terus saya bawa ke rumah sakit," tutur Hermin ibu Tegar kepada wartawan, Selasa (29/10/2024).

Hermin mengatakan bayinya dilahirkan secara normal di Puskesmas Pulung dibantu bidan. Namun saat lahir, bayinya baru diketahui tidak memiliki anus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari Puskesmas lahir dikasih tahu sama bidannya nggak punya anus. Dirujuk ke RS Harjono dulu baru ke Ngawi terus operasi di Ngawi. Bulan Juli lalu," terang Hermin.

Sementara dokter anak dr Kautsar Prastudia mengatakan bayi Tegar memiliki banyak kondisi medis. Pertama, sejak lahir ada gangguan pencernaan.

ADVERTISEMENT

"Pertama gangguan di pencernaan muncul waktu dia pertama kali lahir sehingga perlu penanganan khusus untuk saluran pencernaan dibuat dimodifikasi sehingga buang air besarnya tidak lewat anus tapi dibuatkan kolostomi," imbuh Kautsar.

Kondisi medis kedua, bayi Tegar memiliki infeksi di paru-paru atau biasa disebut pneumonia. Kondisi medis ketiga, bagian laring atau saluran nafas dan pencernaan sekatnya lemah.

"Kita menyebutnya laringomalasia,"kata Kautsar.

Menurut Kautsar, kondisi pneumonianya sudah membaik. Kondisi paru-parunya membaik. Dan per hari ini diperkenankan pulang dari rumah sakit.

"Tapi masih ada PR soal kondisi laringomalasia, kondisi sekat antara pencernaan dan nafasnya yang lemah. Juga ada program untuk saluran pencernaannya," papar Kautsar.

Laringomalasia, lanjut Kautsar, perlu pengawasan. Karena harapannya sekat saluran antara nafas dan pencernaannya semakin besar semakin membaik.

"Laringomalasia kita awasi, harapannya sekat saluran antara nafas dan pencernaannya makin besar bisa membaik. Mulai kaku sekatnya," tandas Kautsar.

Pun untuk permasalahan saluran pencernaan, Kautsar masih terus bekerjasama dengan rumah sakit di Ngawi. Karena operasi pertama dilakukan di Ngawi, selanjutnya dirujuk ke Ngawi untuk pengobatan saluran pencernaan.

"Masih ada tahapannya (saluran pencernaan), kondisi anak saat ini baik, kondisi stabil. Tahapan itu kita lalui dengan rawat jalan," pungkas Kautsar.




(abq/iwd)


Hide Ads