Pentingnya Pendampingan Anak untuk Tingkatkan Daya Saing Lewat Pendidikan

Pentingnya Pendampingan Anak untuk Tingkatkan Daya Saing Lewat Pendidikan

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 28 Okt 2024 02:02 WIB
Inspirasi Schools Sidoarjo
Inspirasi Schools Sidoarjo (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Tumbuh kembang anak tak hanya membutuhkan pendampingan dari orang tua maupun guru di sekolah. Namun lingkungan sekitarnya. Sikap ini nantinya berpengaruh untuk meningkatkan daya saing anak melalui pendidikan.

Melihat hal tersebut, Inspirasi Schools Sidoarjo melalui kegiatan Inspirasi Festival memberikan edukasi kepada anak dan orang tua. Anak-anak yang terlibat tak hanya dari Inspirasi Schools, tapi dari sekolah lain. Bahkan mahasiswa jurusan pendidikan dari sejumlah kampus di Sidoarjo dan sekitarnya.

"Untuk mendukung tumbuh kembang anak, orang tua dan sekolah harus berjalan beriringan. Untuk parenting yang saat ini (Inspirasi Festival 2024) kami buka lebih luas untuk para orang tua yang anaknya sekolah di sekolah lain. Pada dasarnya kami ingin sekolah itu tidak hanya jadi sekolah, tapi bisa jadi community school," kata Kepala Sekolah Inspirasi Schools, Bibie Nariswari, Minggu (27/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti lomba clay colouring yang diikuti anak usia 2-4 tahun, 4-6 tahun dan untuk siswa SD kelas 1-3. Lomba ini bisa melatih motorik halus, meningkatkan kreativitas, imajinasi, konsentrasi, ketekunan, kemampuan sensorik serta membuat mereka mengenal warna dan bentuk.

Orang tua juga mengikuti seminar parenting "Beyond ABCs: Nurturing a Lifelong Love for Literacy in Young Learners" dengan pembicara psikolog dan psikoterapis dari Inspirasi Schools, Indri Savitri.

ADVERTISEMENT

Edukasi yang diberikan seperti kecintaan pada literasi harus ditumbuhkan pada anak dengan proses menyenangkan tanpa ada paksaan, seperti anak mengenali huruf membutuhkan proses bisa bicara karena perkembangan otak.

Menurut Bibie, membesarkan anak di era digital tidak mudah. Tantangannya semakin berat karena gadget membuat anak memiliki sumber melimpah untuk belajar. Namun menjadi kurang dalam social skill, fokus dan tingkat konsentrasi mudah teralihkan.

Tantangan masa depan juga dirasa semakin berat karena perubahan begitu drastis. Maka dari itu pihaknya membekali anak-anak untuk menghadapi tantangan dengan keterampilan abad 21 dan life skill.

"Kami ajarkan anak untuk menjadi pribadi PACE supaya bisa menghadapi tantangan ke depan. Perseverance (ketekunan), Analytical Thinking (berpikir kritis), Collaboration and Communication (kolaborasi dan komunikasi), serta Entrepreneurship (kewirausahaan)," jelasnya.

Inspirasi Schools SidoarjoKegiatan di Inspirasi Schools Sidoarjo/ Foto: Istimewa

Di sisi lain, tumbuh kembang anak dan pendidikan penting untuk meningkatkan daya saing. Kini, pemerintah dan lembaga pendidikan berupaya memastikan setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, meskipun masih banyak yang harus ditingkatkan.

Langkah strategis Indonesia yang dilakukan sejak tahun 2020 dengan meluncurkan "Strategi Nasional Kecerdasan Buatan (AI)" yang berfungsi sebagai peta jalan untuk mengintegrasikan AI di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Strategi ini merupakan bagian dari inisiatif "Making Indonesia 4.0" bertujuan memperkuat daya saing Indonesia di berbagai industri, dengan pendidikan sebagai fokus utama transformasi ini.

Menurut pakar pendidikan sekaligus pendiri SIS dan Inspirasi Schools Jaspal Sidhu, pentingnya strategi tersebut dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional.

"Strategi ini menjadi pondasi masa depan sistem pendidikan Indonesia yang lebih baik dengan mengutamakan teknologi dan inovasi untuk menciptakan generasi yang berdaya saing global," kata Sidhu.

Baginya, tantangan di sektor pendidikan tidak hanya terbatas pada teknologi saja. Isu sosial seperti perundungan dan kekerasan seksual di lingkungan sekolah juga menjadi perhatian serius.

Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) awal tahun 2024, terdapat 141 kasus kekerasan terhadap anak, dengan 35% terjadi di sekolah. Kondisi ini menuntut kebijakan yang lebih ketat dan program pencegahan yang lebih baik, disertai layanan dukungan psikologis yang lebih kuat bagi siswa.

Di sisi lain, penerapan Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan sekolah dan guru lebih banyak fleksibilitas dalam menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa. Kurikulum ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan inklusif, sehingga semua siswa dapat belajar dengan cara yang paling sesuai dengan potensi dan minat mereka.

Mengenai hal ini, Inspirasi Schools berkomitmen mengatasi tantangan pendidikan dengan pendekatan holistik. Yakni fokus pada peningkatan kualitas guru, mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, dan memperkuat pendidikan vokasi, Inspirasi Schools berupaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan berbasis teknologi.

Sidhu menekankan, komitmen ini sejalan dengan upaya global untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan, serta mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.

"Banyak diskusi seputar inovasi di industri. Inovasi dalam pendidikan juga penting untuk meningkatkan standar pengajaran, tetapi juga untuk memberdayakan siswa dengan menyediakan pendidikan kelas dunia bagi seluruh masyarakat Indonesia. Itulah yang ingin kami capai di Inspirasi Schools," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads