Akhir-akhir ini, cuaca di Jawa Timur, khususnya di Surabaya tidak menentu, terkadang hujan di kala sore hari, terkadang panas sepanjang hari. Ternyata, intensitas curah hujan cenderung menurun atau cerah-berawan.
"Saat ini, wilayah Surabaya dan sekitarnya sedang memasuki masa pancaroba, sehingga secara umum pola cuacanya akan tak menentu, terkadang panas, terkadang hujan. Juga pola intensitas curah hujannya cenderung tidak merata," kata Prakirawan BMKG Juanda Oky Sukma Hakim saat dihubungi detikJatim, Jumat, (25/10/2024).
Meski begitu, Oky mengimbau kepada masyarakat agar selalu sedia payung atau jas hujan saat hendak bepergian. Lebih jauh, pastikan kendaraan dalam kondisi yang layak jalan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, termasuk mogok mesin saat melewati jalan tergenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam 4 sampai 5 hari ke depan, diperkirakan intensitas curah hujan cenderung menurun atau dalam kata lain cuaca cenderung cerah-berawan. Namun, mendekati awal November diprakirakan intensitas curah hujan akan kembali meningkat," terangnya.
Terkait dengan kemungkinan terjadinya banjir, ia menyebut, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan berbagai stakeholder terkait. Khususnya, di bidang kebencanaan, seperti BPBD Jatim. Selain itu, BMKG Juanda juga mengadakan Sosialisasi Mitigasi dan Kebencanaan beberapa hari lalu.
"Terkait dengan penyebab peningkatan intensitas curah hujan mulai mendekati awal November adalah adanya fenomena gelombang atmosfer equatorial rossby. Fenomena ini bergerak dari timur ke barat di sekitar kawasan ekuator membawa massa udara basah," urainya.
Sehingga, Oky kembali menyebut bahwa cuaca pada wilayah-wilayah yang dilalui oleh fenomen tersebut akan cenderung berawan tebal hingga terjadi hujan dengan intensitas yang tidak menentu.
(hil/iwd)