Profil Pratikno, Menko PMK Asal Bojonegoro

Profil Pratikno, Menko PMK Asal Bojonegoro

Angely Rahma - detikJatim
Senin, 21 Okt 2024 11:38 WIB
Mensesneg Pratikno
Pratikno. Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Surabaya -

Presiden Prabowo Subianto telah mengangkat menteri dalam Kabinet Merah Putih. Salah satu tokoh asal Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) yang dilantik menjadi menteri adalah Pratikno.

Ia menjabat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Pratikno memiliki rekam jejak kuat di dunia akademik dan pemerintahan.

Pratikno juga mempunyai pengalaman dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Selama dua periode, Pratikno dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara. Siapakah Pratikno?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Pratikno

Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., lahir di Bojonegoro, Jatim, pada 13 Februari 1962. Ia adalah seorang akademisi dan politisi terkemuka di Indonesia. Pratikno menyelesaikan pendidikan dasarnya di SMP Padangan dan SMPP Bojonegoro (sekarang SMA Negeri 2 Bojonegoro).

Ia kemudian meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada tahun 1985. Melanjutkan studinya, ia meraih gelar Magister (M.Soc.Sc.) dalam Administrasi Pembangunan di Birmingham University, Inggris, pada tahun 1990.

ADVERTISEMENT

Pratikno juga berhasil menyelesaikan gelar Doktor (Ph.D.) dalam Ilmu Politik di Flinders University, Australia, pada tahun 1997. Ia pun diangkat sebagai Profesor Ilmu Politik di UGM pada Desember 2008.

Karier politiknya pun semakin naik ketika menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara dalam dua periode, yaitu 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019, dan 23 Oktober 2019 hingga 2024.

Sebelum memasuki dunia politik, ia memiliki karier cemerlang sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), serta pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Dalam kapasitasnya sebagai moderator pada debat calon presiden pada Pilpres 2009, ia menunjukkan pengaruhnya di arena politik.

Karier Akademik dan Politik

Karier Pratikno tidak hanya terbatas pada lingkup akademika. Ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 16 Juli 2012 hingga 24 November 2014, setelah sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM antara tahun 2008 dan 2012.

Selama menjabat di UGM, ia juga memimpin Program Pascasarjana Politik Lokal dan Otonomi Daerah. Selain itu, Pratikno terlibat dalam berbagai kerja sama internasional dengan universitas di Asia dan Eropa, serta merupakan anggota tim ahli di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, yang fokus pada isu hukum, politik sosial, dan otonomi daerah.

Sebagai bentuk pengakuan atas dedikasinya, ia telah menerima penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat UGM periode 2014-2026.

Pada bulan Oktober 2024, Pratikno dipercaya Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih tanggung jawab sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Penunjukan ini menandai langkah konkret dalam merealisasikan visi pembangunan manusia dan kebudayaan yang lebih maju serta adil bagi warga negara Indonesia.

Dalam kapasitas barunya, Pratikno diharapkan dapat memperkuat struktur sistem pendidikan nasional agar lebih efektif dan efisien. Selain itu, ia juga harus memastikan bahwa budaya lokal tetap lestari sementara simultan berkembang bersama teknologi modern.

Tujuan akhirnya adalah meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, sehingga setiap individu bisa merasakan manfaat langsung dari proyek-proyek pembangunan yang sedang gencarnya dilakukan oleh pemerintah.

Harta Kekayaan

Dirangkum dari laman LHKPN, Pratikno memiliki total kekayaan Rp 15.055.974.417 setelah dikurangi utang sebesar Rp 1.331.767.570. Laporan harta kekayaan ini untuk periode tahun 2023. Harta kekayaannya terdiri dari berbagai kategori sebagai berikut.

  1. Tanah dan Bangunan Rp 7.364.096.250
    • Tanah dan Bangunan Seluas 304 m2/112 m2 di Kabupaten/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 2.094.750.000
    • Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/200 m2 di Kabupaten/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 2.590.875.000
    • Tanah dan Bangunan Seluas 851 m2/250 m2 di Kabupaten/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 1.722.131.250
    • Tanah Seluas 552 m2 di Kabupaten/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 956.340.000
  2. Alat Transportasi dan Mesin Rp 840.000.000
    • Mobil Toyota Yaris Hatchback Tahun 2020, Hasil Sendiri Rp 100.000.000
    • Mobil Toyota Crown Sedan Tahun 2009, Hasil Sendiri Rp 315.000.000
    • Mobil Suzuki Jimny SUV Tahun 2020, Hasil Sendiri Rp 425.000.000
  3. Harta Bergerak Lainnya Rp 387.048.100
  4. Surat Berharga Rp 387.048.100
  5. Kas dan Setara Kas Rp 7.070.732.376
  6. Harta Lainnya Rp 299.557.331
  7. Utang Rp 1.331.767.570

Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads