Belakangan ini viral di media sosial sebuah video pelajar SMP laki-laki bersikap tak sopan dan membantah gurunya saat ditanya pekerjaan rumah (PR). Peristiwa itu terjadi di salah satu SMPN di Grati, Pasuruan.
Dalam 2 video yang beredar, siswa yang diketahui berinisial MR, warga Grati, Pasuruan terlihat tidak senang saat ditanya PR karena dia tidak mengerjakannya. Dia bahkan sempat membanting buku di hadapan gurunya.
"Dadi lek bunda ngajar sampeyan nggak ngrungokno ta (Jadi kalau ibu mengajar kamu tidak mendengarkan)?" Tanya guru tersebut kepada siswa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ndak ngrungokno (Tidak mendengarkan)!" Jawab siswa itu ketus.
"Nggak tau ngrungokno (Tidak pernah mendengarkan)?" Guru itu menegaskan.
"Iyo (Iya)!" Sahut siswa itu.
"Terus, sampeyan gunane opo sekolah (Terus kamu apa gunanya sekolah)?" Tanya guru.
"Turu (tidur)," jawab siswa itu.
"Turu ndek endi (tidur di mana)?" Tanya sang guru.
"Ndek pendeman, kuburan (di pemakaman)," jawab siswa.
Banyak netizen yang dibuat jengkel dengan sikap siswa tersebut. Namun, selang beberapa waktu kemudian, muncul video klarifikasi menyikapi video viral yang mulai beredar viral sejak Jumat (18/10/2024) tersebut.
Dalam video ini MR didampingi ayahnya juga pihak kepolisian setempat. Mulanya dia mengakui bahwa pelajar di video yang viral itu adalah dirinya.
"Saya murid SMPN 1 Grati Kabupaten Pasuruan. Saya memang benar ada di video saat ini yang sedang viral," kata MR dilihat detikJatim, Sabtu (19/10/2024).
MR mengklarifikasi bahwa kejadian di video itu sudah setahun yang lalu. Dirinya pun mengaku sudah meminta maaf kepada guru dan sekolahnya.
"Bahwasanya kejadian di video itu sudah setahun yang lalu, saya dan keluarga sudah minta maaf dan sudah dimaafin olah pihak sekolah," ungkapnya.
Bhabinkamtibmas Desa Kedawungwetan, Grati, Aipda Eko Aristya Handiyantono membenarkan video itu terjadi tahun lalu. Dia jelaskan kronologi peristiwa tersebut.
"Kejadiannya saat itu siswa ini ditanya PR, nggak mengerjakan. Juga diminta potong rambut karena rambutnya tidak sesuai aturan yang diizinkan sekolah," katanya kepada detikJatim.
Eko mengatakan karena ditanya PR dan disuruh potong rambut oleh wali kelasnya itulah siswa berinisial MR warga Grati itu marah dan ngomong kasar. Guru wali kelas itu berinisiatif merekamnya sebagai bukti kelakuan MR.
"Anak ini terbilang nakal lah, ya. Kenakalan pelajar. Saat itu anak ini sudah disanksi tiga. Sudah diskors, pemanggilan orang tua, hingga percobaan. Bahkan mau dikeluarkan. Tetapi saat rapat komite akhirnya diputuskan tidak dikeluarkan," kata Aris.
Aris mengatakan pihak sekolah sendiri mengaku terkejut video itu muncul di media sosial baru-baru ini. Bahkan kepala sekolah juga sempat mempertanyakan hal ini kepada wali kelas.
"Waktu itu video disebarkan ke kalangan terbatas sebagai bukti. Pihak sekolah kaget sekarang baru viral," pungkas Eko.
(dpe/iwd)