Sejumlah titik di Surabaya sedang dalam masa pengerjaan proyek. Imbas pengerjaan sejumlah proyek inilah, ada beberapa ruas jalan di Kota Pahlawan yang berdebu.
Salah satunya di Jalan Mayjend Sungkono arah ke barat. Pandangan mata saat berkendara di jalanan ini terhalangi debu imbas pasir dan kerikil yang naik bak kabut menutup jalan.
Para pemotor yang paling merasakan dampaknya. Kulit mereka langsung terkena debu yang beterbangan, mata juga bisa kelilipan, dan demi menghindari debu masuk ke saluran pernapasan, tidak sedikit pengendara yang tampak menutupi hidung dan mulut mereka dengan tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah parah sejak ada perbaikan jalan. Pengendara dan pengusaha di sini terganggu," kata salah satu pemilik usaha di Jalan Mayjend Sungkono, Deni, Sabtu (19/10/2024).
Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Windo Gusman Prasetyo mengatakan debu itu akibat dari overlay atau peninggian jalan.
Proyek peninggian Jalan Mayjend Sungkono saat ini memasuki tahap penghamparan Cement-Treated Base (CTB) menggunakan campuran tanah asli atau agregat dengan sejumlah semen portland dan air.
"Itu memang ada jadwalnya, jadi kalau yang di Mayjend Sungkono pakai CTB. CTB itu untuk penghamparannya kami pakai selama 3 hari untuk pemadatan," kata Windo saat dihubungi detikJatim.
Selama penghamparan overlay, pihak kontraktor melakukan pembasahan agar jalanan tidak berdebu. Pembasahan jalan ini juga membantu proses pemadatan sehingga dilakukan setiap 4 jam sekali.
Adapun soal target penuntasan perbaikan jalan di Jalan Mayjend Sungkono menurut Windo adalah awal bulan November nanti. Panjang perbaikan overlay ini dia sebutkan hingga di depan Ciputra World.
"Di Jalan Mayjend Sungkono ini sudah mulai kerja di sisi Selatan, kita lakukan bertahap sampai nanti di depannya Ciwo, awal bulan (November) sudah selesai," pungkasnya.
(dpe/iwd)