Warga Blitar Tanam Pohon Pisang Protes Jalan Rusak

Warga Blitar Tanam Pohon Pisang Protes Jalan Rusak

Fima Purwanti - detikJatim
Senin, 31 Okt 2022 14:26 WIB
Warga Blitar menanam pohon di jalan rusak
Warga Blitar menanam pohon di jalan rusak (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar - Sejumlah warga Desa Ngembul, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar menanam pohon pisang di jalan yang berlubang. Aksi ini merupakan bentuk protes mereka karena jalan desa itu tak kunjung diperbaiki hingga membahayakan pengendara yang melintas.

Jalan Desa Ngembul yang rusak mencapai panjang delapan kilometer. Pantauan detikJatim, jalanan itu berlubang, hilang aspal dan bergelombang. Selain itu, debu akibat Jalan rusak juga mengganggu warga sekitar.

"Iya ini (tanam pohon pisang) karena sudah diberi janji tapi tidak ada perbaikan sampai sekarang. Ini sudah parah jalannya," ujar seorang warga Desa Ngembul, Suwan kepada detikJatim, Senin (31/10/2022).

Suwan mengatakan, jalan yang rusak ini akibat sering dilalui truk besar bermuatan tebu serta gula. Truk-truk tebu lalu lalang menuju pabrik tebu yang ada di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Sehingga, memperparah kondisi jalan yang rusak dan berlubang.

"Jalan rusak ini terjadi setelah banyak truk pengangkut gula tebu melintas. Jalannya enggak kuat untuk dilalui truk setiap saat," terangnya.

Warga sepakat untuk menanam pohon pisang pada sejumlah ruas jalan yang berlubang. Hal itu sebagai bentuk protes kepada Pemkab Blitar yang tak kunjung melakukan perbaikan jalan.

Warga menilai, jalanan yang rusak tidak hanya membahayakan pengendara yang melintas. Namun, debu yang bertebaran akibat jalan rusak juga dikeluhkan warga.

"Iya rusak dan berdebu. Debunya itu masuk rumah. Bikin kotor dan batuk-batuk," ujar seorang warga Desa Ngembul, Mamik.

Mamik berharap, Pemerintah Kabupaten Blitar segera turun tangan untuk memperbaiki jalan. Sebab, jalan itu merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Binangun.

"Semoga segera cepat diperbaiki dengan layak. Supaya bisa digunakan dengan semestinya dan tidak berbahaya," pungkasnya.


(hil/fat)


Hide Ads