Penjelasan Dokter Hewan Soal 16 Kucing Mati Massal di Kota Malang

Penjelasan Dokter Hewan Soal 16 Kucing Mati Massal di Kota Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Rabu, 16 Okt 2024 21:40 WIB
Warga Malang tunjukkan foto kucing yang mati mendadak
Warga Malang tunjukkan foto kucing yang mati mendadak (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Malang -

Kasus 16 kucing mati massal selama kurun waktu 6 hari masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti siapa dan apa penyebab kematian 16 kucing di Jalan Maninjau Barat blok B-1 RT 1-4, RW 8 Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Dokter Hewan Forensik dari Klinik Hewan Satwa Sehat Malang Dr.drh. Albiruni Haryo mengatakan bahwa untuk memastikan penyebab dari kematian kucing-kucing tersebut perlu dibuktikan secara medis. Mulai dari pengambilan sampel hingga melakukan analisa untuk mendapatkan hasil.

Namun, ketika dilihat dari ciri-ciri sebelum kucing-kucing mati, seperti kejang-kejang, mengeluarkan busa dan mengerang itu dugaanya mengarah pada keracunan. Sebab, ketika kucing terkena virus atau bakteri perlu menunjukkan gejala klinis terlebih dahulu sebelum mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hanya sebatas dugaan karena tidak ada pemeriksaan. Tapi dapat dipastikan kalau ini terkena virus atau bakteri kemungkinan sangat kecil karena virus atau bakteri itu perlu waktu dan itu tidak hitungan menit atau jam, tapi harian atau mingguan," ujar Albiruni kepada detikJatim, Rabu (16/10/2024).

"Ada juga kemungkinan kejang-kejang dan mulut mengeluarkan bui itu karena produksi berlebih dari kelenjar saliva atau air liur. Itu memang ada masalah di saraf pusat, maka sampai kemudian buih warna putih dan kejang sudah sampai pada gangguan motorik atau saraf juga. Kesimpulannya gangguan itu biasa disebabkan karena keracunan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Albiruni pun mengaku sudah beberapa kali menangani persoalan serupa dan mendorong warga maupun pemilik kucing untuk melaporkan persoalan tersebut kepada pihak berwajib. Dengan harapan persoalan ini tidak berhenti di tengah jalan dan bisa ditindaklanjuti.

Sebab, kejadian kucing mati massal diduga karena keracunan sudah cukup sering terjadi di wilayah Kota Malang.

Beberapa kasus yang saya dampingi. Memang semua harus dilaporkan ke polisi dulu karena semua butuh surat resmi dari kepolisian baru bisa digunakan sebagai alat bukti.

"Beberapa kali saya mendampingi, sampel dari hewan itu harus segera diambil dari lambung, organ-organ terkait diambil dan dianalisa. Kebetulan di klinik kami bisa," kata dia.

Sebagai informasi, kurang lebih ada sebanyak 16 kucing liar maupun peliharaan yang mati mendadak secara beruntun sejak Sabtu (5/10) sampai Kamis (10/10). Sebelum kucing-kucing mati, sebagian menunjukkan ciri kejang-kejang, mengeluarkan busa dari mulut dan pada akhirnya tubuhnya kaku.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads