Pakar Sebut Medsos Bisa Menjadi Sarana Edukasi Cegah Kekerasan Seksual

Pakar Sebut Medsos Bisa Menjadi Sarana Edukasi Cegah Kekerasan Seksual

Sri Rahayu - detikJatim
Rabu, 16 Okt 2024 07:30 WIB
Window, smartphone and girl on social media, connection and search internet in house. Young female, kid and child with phone, online reading or communication being calm, playing games, device or chat
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/AlexanderFord)
Surabaya -

Media sosial menjadi tempat yang sangat populer pada masa kini, tak hanya mempermudah aktivitas manusia. Di zaman modern ini banyak orang ramai-ramai menggunakannya, mulai dari kalangan muda hingga tua.

Dr. Linda Dwi Eriyanti, Ketua Pusat Studi Gender Universitas Jember menekankan bahwa media sosial saat ini menjadi cerminan keseharian masyarakat. Meski banyak konten berbahaya seperti pornografi dan judi online yang menarik minat anak, medsos netral dan bisa dimanfaatkan untuk edukasi seksual.

"Meskipun dilarang, situs-situs pornografi dan judi online masih berkembang pesat dengan peminat yang banyak, termasuk dari kalangan anak-anak. Ya, serusak itulah kehidupan masyarakat kita saat ini," ungkap Linda saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (16/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, rendahnya literasi, buruknya moralitas, dan tingginya toleransi terhadap pelanggaran etika yang mewarnai media sosial menjadi masalah yang semakin kompleks.

Media sosial sering kali didominasi konten negatif yang merusak. Sementara informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup tidak banyak mendapat ruang di sana.

ADVERTISEMENT

"Media sosial hanya sarana yang sifatnya netral. Bisa digunakan untuk hal buruk, tetapi juga bisa menjadi sarana yang sangat efektif untuk hal-hal baik," jelasnya.

Dirinya menekankan bahwa salah satu cara memanfaatkan media sosial secara positif adalah dengan menggunakannya untuk edukasi seksualitas bagi anak-anak. Hal ini penting dilakukan sebagai penyeimbang terhadap penyimpangan moral yang kerap ditemukan di dunia maya.

"Membangun kesadaran dan pendidikan seksualitas bisa juga dilakukan di media sosial sebagai counter terhadap inspirasi penyimpangan moral yang didapatkan anak-anak dari platform yang sama," ucapnya.

Menurutnya, penting bagi pemerintah, pihak sekolah, dan masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan pendidikan seksualitas melalui berbagai sarana, termasuk media sosial.

Dengan demikian, anak-anak bisa mendapatkan informasi yang benar mengenai seksualitas dan memahami batasan-batasan moral yang perlu dijaga, sehingga tindak kekerasan seksual bisa dicegah sejak dini serta semua pihak mampu memanfaatkan teknologi untuk membangun generasi lebih bermoral.

"Membangun kesadaran dan pendidikan seksualitas bisa juga dilakukan di medsos, sebagai counter atas 'inspirasi' penyimpangan moral yang didapatkan anak-anak melalui medsos juga,' pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads