Kecelakaan maut pernah terjadi di Jalur Surabaya-Madiun tepatnya di Desa Petak, Bagor, Nganjuk 14 tahun lalu. Dua bus pariwisata bertabrakan menewaskan 3 orang. Selain korban tewas, 17 penumpang lainnya luka-luka.
Kecelakaan maut itu melibatkan Bus Karya Jasa benopol AB 7401 AS dan bus Barokah bernopol AG 7015 UG. Bus Karya Jasa saat itu mengangkut rombongan kepala sekolah se-Kecamatan Karanganyar, Kebumen. Rombongan tersebut baru pulang liburan dari Bali. Sementara Bus Barokah sedang melaju kencang dari arah Yogyakarta menuju Jombang.
Kecelakaan yang terjadi pada Minggu 11 Juli 2010 sekitar pukul 03.00 WIB itu bermula saat Bus Barokah yang sedang melaju menyerempet pengendara motor. Dari serempetan itu Bus Barokah kemudian bertabrakan dengan Bus Karya Jasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterangan sementara dari sejumlah saksi memang menyebut adanya kecelakaan awal antara Bus Barokah dengan sepeda motor. Tapi pastinya kami masih selidiki," terang Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Nganjuk saat itu Ipda Arnisi.
Tiga korban tewas dalam kecelakaan itu adalah Ema Umiati, Kepala SD Karanganyar yang tergencet pintu Bus Karya Jasa. Suwardiono, sopir Bus Karya Jasa. Dan Luqman Hakim, Kepala Pengadilan Agama (PA) Jombang yang terluka serius di kepala.
"3 Korban meninggal kami bawa ke kamar jenazah RS Bhayangkara Nganjuk," imbuh Arnisi.
Kecelakaan itu juga membuat 6 orang mengalami luka berat dan 11 orang mengalami luka ringan. Korban luka dilarikan ke RS Bhayangkara dan RSUD Nganjuk.
(dpe/iwd)