Akses rumah warga di Singosari, Kabupaten Malang ditembok oleh tetangga. Kondisi itu terekam dalam video pendek yang kemudian viral di media sosial.
Video yang beredar memperlihatkan seorang ibu-ibu yang kesulitan untuk keluar dari sebuah rumah. Karena terhimpit tembok di sebelah kanan kirinya.
Untuk bisa keluar, perempuan dalam video itu harus menggeser posisi badannya (berjalan miring) agar bisa lewat dari kawasan rumah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viralnya video tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Polsek Singosari bersama Koramil dan pihak terkait untuk menelusuri kebenarannya.
Dari penelusuran, rumah tersebut merupakan milik warga di Dusun Prodo RT 06/RW 07, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Rumah tersebut adalah milik Abdul Rochim (50) yang sehari-harinya bekerja sebagai petani. Sementara pemilik lahan sekaligus yang membangun tembok bersebelahan dengan rumah Abdul Rochim adalah tetangganya bernama Daman (27).
"Dari video viral itu, kami melakukan penelusuran yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kades Klampok dengan mendatangi lokasi. Sekaligus meminta keterangan dari pemilik rumah dan pemilik lahan yang membangun tembok pembatas," ujar Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade saat dikonfirmasi, Rabu (9/10/2024).
Masyhur mengungkapkan penembokan hingga mengurangi akses rumah Abdul Rochim terjadi sejak Febuari 2023 lalu. Namun persoalan tersebut sudah terselesaikan antara kedua belah pihak.
"Berdasarkan keterangan saudara Abdul Rochim kejadian penembokan jalan tersebut sudah terjadi pada Februari 2023 lalu, dan yang bersangkutan menyatakan sudah tidak memiliki masalah dengan saudara Daman," tegas Masyhur.
Dalam klarifikasi tersebut, lanjut Masyhur, pihaknya juga menerima informasi bahwa video yang viral tersebut diambil oleh kerabat Abdul Rochim yang merupakan warga Blitar. Video itu sendiri diambil satu tahun lalu.
"Terkait adanya video viral itu merupakan unggahan dari salah satu saudara kami yang berdomisili di Blitar pada saat berkunjung ke rumah saudara Abdul Rochim satu tahun yang lalu," terang Masyhur.
Abdul Rochim pun mempertanyakan motif dari saudaranya dengan mengunggah video tersebut. Karena persoalan yang terjadi waktu itu, sudah terselesaikan.
"Saudara Abdul Rochim akan meminta pertanggungjawaban kerabatnya karena memosting video itu, karena telah menimbulkan kegaduhan," tegas Masyhur.
Masyhur menambahkan antara Abdul Rochim dan Daman sendiri masih ada hubungan keluarga. Sedangkan pemicu penembokan karena bau kotoran kandang sapi.
"Masih ada hubungan saudara, ditembok pada awal tahun 2023 akibat bau kotoran dari kandang sapi," ujar Masyhur.
Masyhur menjelaskan persoalan berawal ketika Abdul Rochim keberatan dengan bau kotoran sapi yang berasal dari kandang milik Daman di belakang rumahnya.
Hingga akhirnya Daman memutuskan untuk mendirikan tembok sebagai penyekat antara rumah Abdul Rochim dengan halaman belakang rumahnya.
"Awal mula kejadian ini saudara Abdul Rokhim keberatan terkait bau kotoran sapi. Dikarenakan rumahnya menghadap ke kandang sapi milik Pak Daman yang berada di halaman belakang. Akhirnya Pak Daman membangun tembok sesuai dengan lahan miliknya," jelas Masyhur.
Meski begitu, Mashyur menegaskan bahwa persoalan itu terjadi pada Febuari 2023 lalu. Dan saat ini masalah tersebut sudah diselesaikan oleh kedua belah pihak.
Masalah tuntas, lanjut Masyhur, setelah Abdul Rochim (50), memindahkan pintu rumahnya, yang awalnya menghadap ke arah barat dipindah ke arah timur.
"Saat ini Pak Rochim sudah memindahkan pintu rumah yang awalnya menghadap ke barat di pindahkan ke arah timur, dimana akses jalan merupakan lahan milik Pak Daman," beber Masyhur.
(abq/iwd)