5 Penyebab Jerawat yang Sering Terjadi, Hati-hati Cuaca Panas!

5 Penyebab Jerawat yang Sering Terjadi, Hati-hati Cuaca Panas!

Firtian Ramadhani - detikJatim
Senin, 07 Okt 2024 17:26 WIB
Ilustrasi jerawat
Ilustrasi jerawat. Foto: Getty Images/Arisara_Tongdonnoi
Surabaya -

Jerawat menjadi salah satu masalah kulit wajah yang menjadi momok semua orang, terutama untuk pemilik kulit sensitif. Ada berbagai faktor yang dapat memicu munculnya jerawat. Yuk, simak penyebab jerawat dari dalam maupun luar di bawah ini.

Di Indonesia, jerawat terjadi sekitar 85-100 persen kasus. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Kelompok Studi Dermatologi Kosmetika Indonesia, wajah berjerawat merupakan gambaran tidak ideal dan menimbulkan ketidakpuasan sehingga timbul rasa kurang percaya diri.

Penyebab Jerawat

Dikutip dari jurnal Science Direct berjudul 'Adult Acne Versus Adolescent Acne: A Narrative Review with a Focus on Epidemiology to Treatment', jerawat bisa dipicu oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Seperti pola makan, eksaserbasi pramenstruasi, hiperhidrosis, stres, merokok dan faktor musiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kambuh Saat Gejala Pramenstruasi

Jerawat akan kambuh sebelum menstruasi. Menurut studi ini, kambuhnya jerawat sebelum menstruasi tampak lebih tinggi. Hal ini terjadi pada periode pramenstruasi yang disebabkan peningkatan kadar air pada unit pilosebasea, yang menyebabkan penyumbatan lubang duktus sebasea.

Pada masa ini, jerawat yang muncul diakibatkan dari ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan produksi sebum berlebih. Ini biasanya muncul 7-10 hari sebelum haid, dan akan hilang dengan sendirinya dalam empat hari setelah hari pertama haid.

ADVERTISEMENT

2. Faktor Hiperhidrosis

Keringat berlebih juga dianggap jadi penyebab jerawat. Penelitian ini mengungkapkan, 15 persen pasien yang mengalami peningkatan jerawat setelah berkeringat, dengan hidrasi diyakini sebagai faktor penyebab.

Selain itu, penelitian terhadap 537 mahasiswa di Bangkok menunjukkan, jerawat diperburuk oleh keringat dan paparan cuaca panas. Keringat berlebih dapat menyebabkan disregulasi dermcidin (protein yang diproduksi oleh kelenjar keringat dan berfungsi sebagai antibiotik alami) yang dapat memicu jerawat.

3. Stres Emosional

Faktor pemicu selanjutnya adalah stres emosional, stres menyebabkan ekskoriasi dan pengelupasan kulit pada pasien berjerawat yang meningkatkan risiko peradangan, jaringan parut, dan hiperpigmentasi lesi. Stres menyebabkan hormon androgen tinggi sehingga menjadi jerawat.

Stres juga jadi pemicu kadar kortisol (ukuran jumlah horman kortisol yang diproduksi kelenjar adrenal dalam tubuh) dengan mengubah sumbu utama tubuh untuk merespons stres. Dalam penelitian ini, stres emosional jadi salah satu faktor pemicu bagi 25,7-71 persen pasien dengan jerawat dewasa.

4. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan jerawat, hal ini dibenarkan dalam penelitian yang menyebut bahwa merokok menyebabkan peroksidasi pada kulit manusia, sehingga dapat mengubah komposisi sebum.

Merokok memiliki korelasi kuat antara kebiasaan merokok dan tingginya prevalensi jerawat wanita dewasa non-inflamasi. Tingginya prevalensi merokok terutama di kalangan dewasa menjadi penyebab timbul jerawat.

5. Faktor Musiman

Paparan sinar matahari di bulan-bulan musim panas menjadi penyebab timbulnya jerawat. Bersamaan dengan efek peradangannya, radiasi ultraviolet menyebabkan peningkatan squalene peroksidasi yang memiliki sifat komedogenik.

Dilaporkan, musim panas sebagai faktor pemicu jerawat, kombinasi sel kulit mati, minyak alami kulit terperangkap dalam pori-pori menciptakan penyumbatan tempat bakteri penyebab jerawat dapat berkembang biak dengan cepat dan meradang.

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads