Skincare berbahan retinol jadi buah bibir di media sosial. Ini karena tak sedikit para remaja menggunakan skincare retinol untuk mencegah penuaan dini itu.
Diketahui, penggunaan skincare retinol umumnya mulai digunakan pada usia 25 tahun, karena pada umur tersebut produksi kolagen di kulit akan semakin menurun. Namun, bila usia masih 20 tahun awal, belum membutuhkan retinol.
Orang-orang pada usia mendekati 30 tahun sudah lebih merawat kulit. Salah satunya skincare berbahan retinol untuk mencegah penuaan dan memperbaiki tekstur kulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dr Neny Triastuti MSi menjelaskan, retinol merupakan derivat vitamin A yang memiliki banyak manfaatnya bagi kulit. Retinol juga mampu menstimulasi produksi kolagen, meningkatkan aliran darah ke kulit, sekaligus mengoptimalkan regenerasi sel kulit.
"Dengan efeknya ini, penggunaan retinol baik dalam membuat kulit lebih kencang, awet muda, cerah, lembab, halus, dan mereda peradangannya, termasuk peradangan akibat jerawat," kata dr Neny, Senin (27/5/2024)
Sementara penggunaan retinol pada usia remaja di bawah 20 tahun sangat perlu dibatasi. Sebab, rentan menyebabkan masalah pada kulit, seperti kulit kering, iritasi dan sebagainya.
"Tentu hal di atas tidak selalu bersifat mutlak. Jika memang ada indikasi yang mengharuskannya, bisa saja retinol digunakan sebagai peradangan pada orang berusia remaja. Hanya saja, penggunaan retinol ini tidak boleh dilakukan sembarangan, terlebih tanpa pengawasan dokter," jelasnya.
Menurutnya, penggunaan retinol yang tidak tepat bisa membuat kulit rusak. Sehingga menghabiskan biaya perawatan jauh lebih mahal dibanding harga retinol yang dibeli sebelumnya.
"Jadi, lebih amannya, periksalah dulu ke dokter untuk memastikan apakah kondisi wajah benar-benar memerlukan retinol atau tidak," pungkasnya.
(abq/iwd)