Pohon Tabebuya, Keindahan Mirip Sakura Ada di Surabaya

Pohon Tabebuya, Keindahan Mirip Sakura Ada di Surabaya

Sri Rahayu - detikJatim
Minggu, 06 Okt 2024 13:50 WIB
Saat ini Surabaya tengah merona karena ribuan pohon tabebuya berbunga. Pemkot Surabaya ternyata sudah lama melakukan pembibitan tabebuya di Kebun Bibit Wonorejo.
Pohon Tabebuya di Surabaya. Foto: Istimewa
Surabaya -

Pohon tabebuya yang bunganya mirip sakura Jepang ditanam di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pohon tabebuya menjadi daya tarik sendiri, dan bunga-bunganya menjadi keindahan yang bisa dinikmati masyarakat lokal maupun wisatawan.

Warna bunga pohon tabebuya putih, kuning, dan pink, tergantung spesiesnya. Bunga tabebuya biasanya bermekaran pada musim kemarau, yang menambah keindahan kota. Kecantikan bunga tabebuya menambah keindahan kota, sehingga menjadi lokasi favorit untuk berfoto atau sekadar menikmati keindahan alam.

Di Surabaya, pohon Tabebuya dapat ditemukan di berbagai lokasi, seperti sepanjang Jalan Mayjen Sungkono, Jalan A Yani, dan Jalan Gunung Anyar Merr Surabaya. Selain keindahannya, pohon ini juga berfungsi menyerap polusi dan memberikan keteduhan. Keberadaan pohon tabebuya juga menjadi bagian dari ekosistem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pohon Tabebuya dari Brazil

Dilansir dari jurnal Universitas Lambung Mangkurat berjudul Analisis Kesesuaian Fungsi Pohon dan Model Arsitekturnya di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru, yang ditulis Rilo Nurohman Prasetio, Setia Budi Peran, dan Sulaiman Bakri, tabebuya (Tabebuia Cassinoides) adalah jenis pohon besar yang berasal dari Brasil.

Tanaman ini memiliki banyak kesamaan dengan pohon sakura di Jepang, terutama ketika berbunga, karena bentuknya yang mirip. Meskipun demikian, kedua tanaman ini sebenarnya tidak termasuk dalam spesies yang sama.

ADVERTISEMENT

Salah satu keunggulan tabebuya adalah daunnya yang tidak mudah rontok selama musim kemarau. Saat musim berbunga, pohon ini menampilkan bunga yang indah dan lebat. Akar tabebuya juga cenderung tidak merusak bangunan atau tembok.

Ditempatkan di depan rumah sakit, keberadaan pohon ini sebaiknya dipertahankan karena memberikan nilai estetika yang menarik. Sehingga dapat membuat siapa pun yang melihatnya merasa senang.

Dikutip dari laman resmi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, secara umum tabebuya tumbuh di lingkungan tropis dan dapat berkembang di lahan dengan iklim kering. Tanaman ini memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cuaca kering. Umumnya pohon ini tumbuh setinggi 10 meter dari permukaan tanah.

Jenis Pohon Tabebuya

Keindahan bunga tabebuya yang mekar sering dibandingkan dengan bunga sakura. Ada beberapa jenis pohon tabebuya yang biasanya tumbuh di lingkungan sekitar. Jenis pohon tabebuya dibedakan berdasarkan warna bunganya. Berikut jenis pohon tabebuya yang perlu diketahui.

1. Tabebuya Ungu

Tabebuya ini biasa dikenal dengan nama latin Handroanthus Impetiginosus. Tabebuya, yang termasuk dalam keluarga Bignoniaceae, merupakan tanaman asli Brasil yang telah menyebar ke berbagai belahan dunia, terutama di daerah beriklim tropis hingga subtropis.

Pohon ini dapat ditemukan di beberapa negara di Amerika, termasuk Argentina, Meksiko, Bolivia, dan Suriname Selatan. Secara umum, tabebuya tumbuh dengan baik di lingkungan tropis dan memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi lahan yang kering, sehingga dapat bertahan dalam cuaca kering.

Pohon tabebuya biasanya dikategorikan dalam status konservasi rendah menurut IUCN. Di Indonesia, musim berbunga tabebuya berlangsung dari awal musim kemarau hingga menjelang musim hujan.

Ketika berbunga, pohon ini dapat menghasilkan bunga dalam jumlah yang melimpah. Selain itu, dengan pengaturan pola pemupukan yang tepat, musim berbunga tanaman ini bisa dimanipulasi sesuai kebutuhan.

2. Tabebuya Kuning

Tabebuya atau yang dikenal sebagai Handroanthus Chrysotrichus, merupakan tanaman yang berasal dari Brasil dan termasuk dalam kategori pohon besar. Tanaman ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia, terutama di daerah dengan iklim tropis hingga subtropis, termasuk negara-negara di Amerika seperti Argentina, Meksiko, Bolivia, dan Suriname Selatan.

Tabebuya dapat diperbanyak secara generatif melalui biji, serta vegetatif melalui metode cangkok atau sambungan. Tabebuya kuning atau pohon terompet emas adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara Brasil dan termasuk jenis pohon besar.

Meskipun sering disamakan dengan tanaman sakura karena bentuknya yang mirip saat berbunga, kedua tanaman ini sebenarnya tidak memiliki hubungan kekerabatan. Kelebihan lain dari pohon tabebuya adalah daunnya yang tidak mudah rontok dan akarnya yang tidak merusak bangunan meskipun batangnya keras.

Varietas yang umum ditemukan di Indonesia adalah yang memiliki bunga kuning berbentuk terompet dan berukuran 3-11 sentimeter. Setiap spesies memiliki warna dan motif bunga yang beragam, seperti garis ungu di dalamnya.

Manfaat Tabebuya

Tabebuya memiliki banyak manfaat. Daunnya sering digunakan untuk mengobati luka dan menurunkan demam, serta berfungsi sebagai sumber herbal untuk meningkatkan kadar sel darah pada penderita anemia.

Selain berperan sebagai penghijauan dan penangkal polusi, tabebuya juga efektif menyerap air, membantu mencegah terjadinya banjir. Sementara akarnya yang ramah bangunan tidak merusak struktur di sekitarnya. Berikut manfaat pohon tabebuya.

1. Teh Herbal

Melansir laman resmi Dinas Lingkungan Hidup Probolinggo, bunga tabebuya dapat diolah menjadi teh herbal yang kaya vitamin dan mineral. Teh ini berkhasiat mengobati berbagai penyakit, di antaranya flu, demam, hingga masalah pencernaan. Selain dijadikan teh herbal, bunga tabebuya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.

2. Membuat Udara Sekitar Lebih Bersih

Bunga tabebuya biasanya mulai mekar pada akhir September dan memiliki struktur ranting yang lebat, serta tinggi pohon yang tidak terlalu menjulang. Keberadaan tanaman ini memiliki peran penting dalam menjaga kualitas udara di sekitarnya.

Dengan daunnya yang lebar dan rimbun, tabebuya dapat menyerap karbon dioksida serta polutan yang dihasilkan kendaraan, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat.

Selain berfungsi sebagai penyaring udara, tabebuya juga memberikan keindahan visual dengan bunga-bunga yang indah dan beragam warna. Tanaman ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas udara.

Tetapi juga menambah nilai estetika pada lingkungan seperti taman dan area publik. Dengan semua manfaat ini, tabebuya menjadi pilihan yang ideal untuk ditanam di area perkotaan, di mana polusi udara seringkali menjadi masalah.

3. Meredakan Deman

Sebuah studi yang dimuat dalam A Synopsis of Bignoniaceae Ethnobotany and Economic Botany oleh Gentry menyebutkan, teh dari tanaman tabebuya diyakini dapat membantu meredakan demam. Meskipun demikian, klaim ini masih belum sepenuhnya didukung bukti ilmiah yang kuat.

Hingga saat ini, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan efektivitas dan manfaat kesehatan dari bunga tabebuya. Walaupun tanaman ini memiliki potensi sebagai obat tradisional, penggunaannya harus tetap dipertimbangkan dengan hati-hati hingga tersedia lebih banyak data pendukung yang valid.

4. Penyembuhan Luka

Daun dari pohon tabebuya digunakan sebagai bahan alami untuk menyembuhkan luka. Hal ini disebabkan karena pohon tabebuya dipercaya memiliki sifat herbal yang bermanfaat untuk kesehatan.

Pohon tabebuya juga kerap dimanfaatkan sebagai penambah sel darah secara alami, khususnya bagi pasien yang menderita anemia. Penggunaan tanaman ini sebagai sumber herbal menunjukkan potensinya dalam pengobatan tradisional, meskipun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

5. Sebagai Pupuk

Bunga tabebuya bisa dijadikan pupuk alami untuk menyuburkan tanaman. Prosesnya cukup sederhana, yaitu dengan mengumpulkan bunga tabebuya yang sudah gugur, lalu biarkan beberapa hari dengan menambahkan sedikit air. Setelah proses pembusukan terjadi, bunga tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik yang efektif.

Meskipun memiliki berbagai manfaat kesehatan, penggunaan bunga tabebuya sebagai obat herbal juga dapat menimbulkan risiko. Komponen aktif di dalam tanaman hias ini mengandung zat beracun yang dapat berbahaya jika pengolahannya tidak dilakukan dengan benar.

Pohon tabebuya yang mirip sakura ini diharapkan dapat dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Upaya konservasi yang baik diharapkan mampu mempertahankan pohon tabebuya sebagai penghias Surabaya, dan menjadi salah satu daya tarik wisata yang menarik di masa depan.

Artikel ini ditulis oleh Sri Rahayu, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads