Warga Dusun Sidowayah, Desa Lawangan Agung, Kecamatan Sugio, Lamongan dihebohkan dengan penemuan gua. Gua tersebut ditemukan saat warga menggali tanah untuk membuat sumur.
Gua tersebut ditemukan saat menggali sumur di kedalaman sekitar 5 hingga 6 meter di rumah milik Supranoto. Sumur tersebut rencananya untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari di halaman depan rumahnya.
Salah satu penggali sumur, Sutaji mengatakan, proses penggalian untuk membuat sumur tersebut dimulai sejak Selasa (24/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya penggalian berjalan normal dan tidak ada apa-apa," kata Sutaji kepada wartawan, Jumat (4/10/2024).
Setelah penggalian sumur berlangsung beberapa hari, tepatnya pada Rabu (2/10), lubang gua baru terlihat. Saat itu, penggalian baru mencapai beberapa meter, dan lubang gua terlihat.
"Pas menggali sumur dapat 5 atau 6 meter itu tiba-tiba tanahnya ambles ke bawah," ujarnya.
Bersamaan dengan amblesnya tanah tersebut, lanjut Taji, kawanan kelelawar terbang keluar melalui bibir sumur yang sudah dibuat sebelumnya itu.
Sutaji yang merasa penasaran pun mencoba memasuki lubang tersebut dan ternyata di dalamnya cukup besar dan bisa dimasuki orang. "Kalau lubangnya itu cukup besar dan bisa dimasuki orang," tuturnya.
Lantaran bau kotoran yang begitu menyengat, Sutaji kemudian keluar dari gua dan dari lubang sumur yang sudah ia buat. Ia kemudian memberitahukan keberadaan gua tersebut kepada Supranoto, pemilik sumur pada Kamis (3/10).
Sementara itu, Kristian Zudha Prastia, anak pemilik sumur mencoba memasuki gua tersebut dengan didampingi penggali. "Iya, saya juga berusaha melihat ke dalam," tambah Zudha.
![]() |
Zudha mengaku di dalam gua terdapat bagian yang cukup lega. Kemudian lorong gua juga bercabang ke beberapa arah. Ada yang ke utara, selatan, timur dan barat yang beberapa di antaranya bisa dimasuki oleh Zudha.
"Lorong yang ke arah utara yang bisa dimasuki sekitar 6 atau 7 meter, yang ke selatan mungkin 5 meter. Tapi (lorong) yang ke timur dan barat sempit, sepertinya buntu," ungkap Zudha.
Namun, Zudha mengaku tidak mengetahui ujung dari lorong yang ada di dalam gua tersebut karena tak berani melanjutkan lebih jauh.
Ia juga mengaku tidak tahu bagaimana kawanan kelelawar yang ada di dalam gua tersebut bisa masuk dan bersarang di dalam gua. "Banyak mas kalau kelelawar yang ada di dalam gua itu," jelasnya.
Zudha juga mengungkapkan rumah warga yang ada di belakang tempat tinggalnya juga ada lubang semacam yang ada di sumurnya tersebut. Hanya saja, lubang tersebut sudah ditemukan sejak lama dan tidak tahu apakah tembus hingga ke gua yang ada di depan rumahnya.
"Di rumah warga yang ada belakang rumah saya juga ada lubang seperti ini, tapi saya tidak tahu apakah lubang yang di sini tembus ke sana atau tidak," bebernya.
Menurut Zudha, warga biasanya berbondong-bondong datang ke lokasi penemuan gua pada waktu pagi dan sore hari. Ia sendiri tak pernah menghitung berapa jumlah orang yang datang.
"Kalau itu (pengunjung) nggak tahu mas (jumlahnya) soalnya kalau pagi atau sore sering ada orang lihat," ujarnya.
![]() |
Zudha juga mengaku tidak tahu alasan warga datang ke lokasi gua atau sumur yang ada di depan rumahnya itu. Zudha memperkirakan mereka datang karena penasaran saja dengan keberadaan gua yang baru tersebut.
"Kalau itu nggak tahu (alasannya) mungkin penasaran aja gimana keadaan dalamnya saja, itu juga bisa," akunya.
Terpisah, Kepala Dinas Kominfo Lamongan Sugeng Widodo mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk menindaklanjuti penemuan gua tersebut.
Sugeng mengatakan, tim ini akan melihat kondisi gua apakah nantinya bisa dimanfaatkan untuk wisata atau untuk hal lainnya.
"Besok, Dinas Lingkungan Hidup Lamongan akan mengirimkan tim untuk melihat gua yang baru ditemukan tersebut," jelasnya.
(irb/hil)