8 Perahu Nelayan Pantai Papuma Jember Karam Diterjang Gelombang Tinggi

8 Perahu Nelayan Pantai Papuma Jember Karam Diterjang Gelombang Tinggi

Yakub Mulyono - detikJatim
Sabtu, 05 Okt 2024 20:45 WIB
8 Kapal nelayan pantai Papuma karam diterjang gelombang tinggi
8 Kapal nelayan Pantai Papuma karam diterjang gelombang tinggi (Foto: Tangkapan Layar)
Jember -

Sebanyak 8 perahu milik nelayan di Pantai Papuma, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember karam dan tenggelam akibat gelombang air laut yang tinggi. perahu-perahu yang karam tersebut merupakan milik nelayan yang tengah sandar di tepi Pantai Papuma.

Karamnya 8 perahu tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Dilaporkan, ketinggian ombak saat itu mencapai 2,5 meter dan arus air laut yang cukup kencang.

"Benar ada perahu-perahu milik nelayan di Pantai Papuma yang mengalami karam. Kejadiannya itu karena ombak air laut yang cukup tinggi mencapai 2,5 sampai 2,6 meter," kata KBO Satpolair Polres Jember Aiptu Agus Rianto, Sabtu (5/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian tersebut, kata Agus, berawal ketika air laut yang mulai pasang pada pukul 04.00 WIB. Kemudian pukul 06.00 WIB gelombang semakin membesar dan menyebabkan tali jangkar perahu itu putus.

"Tali jangkar perahu itu putus saat tersapu ombak. Karena perahu-perahu yang sandar itu posisinya berjejer satu sama lain akhirnya perahu yang talinya putus itu menghantam perahu lain di sekitarnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"perahu-perahu itu kan terbuat dari kayu, jadi ketika berbenturan itu menyebabkan kayunya retak, kemudian perahu-perahu tersebut karam dan tenggelam. Total ada 8 perahu nelayan yang karam," sambungnya.

Beruntung, lanjut Agus, tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Saat kejadian, para nelayan sedang tidak pergi melaut karena ombak yang tinggi.

"Untuk korban nihil. Jadi tadi hanya ada penjaga yang ditugaskan menjaga perahu-perahu itu dan tidak ada nelayan yang pergi melaut," bebernya.

"Karena memang prediksi yang kami terima dari BMKG hari ini itu akan terjadi gelombang tinggi. Dari situlah mungkin para nelayan enggan berangkat melaut," imbuh Agus.

Kerugian akibat peristiwa itu, ujar dia, ditaksir mencapai Rp 10 juta. Kondisi kayu papan yang digunakan sebagai bahan dasar perahu mengalami rusak berat.

"Kerugiannya hanya sebatas material saja. Karena para nelayan itu harus memperbaiki perahu yang kayu papannya mengalami kerusakan. Mungkin sekitar 10 juta rupiah," papar Agus.

"Alhamdulillah, untuk saat ini para nelayan dan pemilik perahu sedang melakukan evakuasi terhadap perahu-perahu yang mengalami karam," sambungnya.

Untuk prediksi gelombang di esok hari, sambung Agus, adalah sekitar 1,5 meter. Namun demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang bisa terjadi kapan saja.

"Besok ketinggian ombak relatif normal sekitar 1,5 meter. Tapi tetap bagi para nelayan maupun masyarakat sekitar agar selalu waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang bisa datang kapan saja," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads