Enam nelayan yang selamat itu, yakni Suripto (56), Kacung (60), Asis (46), Bambang (53), Suripto (45) dan Sabar (61) selaku nahkoda. Keenamnya diketahui dari Kelurahan Brondong Lamongan.
Ketua Rukun Nelayan Brondong, Mugiyanto mengatakan para nelayan tersebut merupakan anak buah kapal (ABK) KM Fatmah Jaya 3. Kapal diketahui berangkat pada Jumat (22/3) sekitar pukul 10.00 WIB dari Pelabuhan Brondong.
Saat dalam perjalanan ke tempat pemancingan, kapal mereka mengalami kebocoran dari dalam kamar mesin. Air yang masuk sempat dikuras oleh para nelayan, tapi gagal dan tenggelam Sabtu (23/3) sekitar 01.00 WIB.
"Kira-kira pukul 1.00 WIB dini baru tahu kalau kapalnya bocor. Kemudian ABK sudah berusaha menguras kapal yang bocor itu selama satu jam, tapi gak bisa," kata Mugiyanto, Senin (25/3/2024).
Melihat kondisi kapal yang airnya tidak bisa di kuras, para nelayan memutuskan untuk menyelamatkan diri dengan membuat pelampung dari bahan yang tersedia di kapal. Beberapa barang yang dijadikan pelampung tersebut, seperti jeriken yang dikaitkan dengan tali.
"Para ABK kemudian terapung di laut lepas selama berjam-jam dalam kondisi gelap dan hanya bergantung pada pelampung serta senter yang mereka bawa," jelasnya.
Beruntung, pada Sabtu sinyal cahaya dari para nelayan ini berhasil dilihat oleh Kapal penumpang MV Intan Daya 12. Mereka kemudian dibawa kembali ke Lamongan.
"Saat ini 6 nelayan itu sudah pulang ke rumah mereka masing-masing," tandas Mugiyanto.
(abq/iwd)