Kemunculan buaya muara di sekitar sungai Gunung Anyar dekat Kampus 2 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya masih menjadi perhatian warga sekitar. Petugas dari Pemkot pun memasang papan waspada.
Papan wapada bertuliskam "AWAS!!! ADA BUAYA" dipasang di Sungai Gunung Anyar dekat Kampus 2 UINSA. Tujuannya agar warga tetap berhati-hati, karena buaya muara itu tidak dievakuasi dan dibiarkan tinggal di habitatnya.
Petugas BPBD Surabaya memasang papan waspada buaya pada Kamis (4/10). Ada pun imbauan yang diberikan kepada warga bertuliskan "Ada buaya ditemukan di area ini. Mereka (buaya) bisa berbahaya dan jangan didekati, jaga jarak aman anda."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga tetap diimbau waspada di sekitaran area sungai Gunung Anyar. Karena sering muncul buaya muara berasal dari Mangrove yang memang habitat asli dari buaya muara.
BPBD mengimbau kepada masyarakat yang melihat atau menemukan buaya di sekitaran Sungai Gunung Anyar untuk segera menghubungi Cal Center 112.
Bila warga melapor melihat atau menemukan buaya, reptil itu tidak akan dievakuasi atau dipindahkan. Dengan menghubungi 112 merupakan upaya pencegahan ke warga agar ketika ada buaya muncul dapat saling mengimbau warga lainnya untuk menjauhi lokasi dan mengamankan sekitaran lokasi.
"Untuk patroli dengan perahu secara rutin sudah di lakukan, sekalian imbauan kepada pemancing dan yang beraktivitas di lokasi tersebut untuk berhati-hati," kata Hebi saat dihubungi detikJatim, Sabtu (5/10/2024).
Sebelumnya, Kabid Darlog BPBD Buyung Hidayat menyebut, kemunculan buaya di sekitar sungai Gunung Anyar itu kerap terjadi. Mengingat, daerah tersebut dekat dengan kawasan mangrove.
"Memang habitatnya di situ. Itu buaya muara, kan dekat pantai. Beda dengan yang di sungai-sungai besar. Sama kayak yang di Jagir. Kalangan sekitar juga sudah tahu," ujar Buyung.
Namun, Buyung juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada serta jangan sampai mengganggu habitat fauna tersebut.
"Masyarakat waspada, jangan terus sembrono dan main air sungai. Namanya satwa kalau diusik habitatnya mereka punya mekanisme pertahanan diri juga, hati-hati saja," imbaunya.
(esw/iwd)