.webp)
Tujuh SD dan SMP di Kota Mojokerto sukses meraih predikat sekolah adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebab ketujuh sekolah negeri tersebut konsisten menerapkan gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS).
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro mengatakan 5 sekolah sukses mendapatkan penghargaan sekolah adiwiyata mandiri dari KLHK. Yaitu SDN Pulorejo, SDN Kranggan 1, SDN Wates 3, serta SMPN 9 dan SMPN 1 Kota Mojokerto.
Sedangkan 2 sekolah sukses mendapatkan penghargaan sekolah adiwiyata nasional dari KLHK. Yaitu SDN Miji 4 dan SDN Kranggan 4. Predikat tersebut tercantum dalam surat keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 1233 tahun 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan apresiasi terhadap praktik-praktik peduli lingkungan yang diterapkan di sekolah. Praktik PBLHS yang ditanamkan sejak dini di sekolah secara berkelanjutan tentu akan membawa dampak positif, utamanya pada peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah sekitar," jelasnya, Kamis (3/10/2024).
Penghargaan sekolah adiwiyata diserahkan KLHK kepada masing-masing kepala sekolah di Auditorium Dr Ir Soejarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta kemarin (2/10). Sebelum itu, 7 sekolah tersebut melalui 3 tahap penilaian, yakni seleksi administrasi, dokumen dan verifikasi lapangan.
Terdapat 6 aspek yang dinilai KLHK. Meliputi aspek inovasi, konservasi energi, konservasi air, pemeliharaan tanaman, pengelolaan sampah, serta aspek perilaku ramah lingkungan hidup dalam gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah yang mencakup drainase, sanitasi dan kebersihan lingkungan.
Menurut Ali, sekolah adiwiyata tak sekadar penghargaan, tapi juga komitmen sekolah dalam menanamkan kepedulian lingkungan terhadap anak-anak.
"Adiwiyata merupakan program yang sangat ideal untuk memberikan edukasi tentang kesadaran peduli lingkungan sejak dini dan akan diterapkan hingga nanti," terangnya.
(abq/iwd)
