R Bhagas Priyo, (28) warga Sepande, Sidoarjo meninggal dunia usai menjalani operasi amandel di sebuah rumah sakit swasta di Sidoarjo pada Sabtu (21/9). Keluarga menduga kematiannya diduga karena malapraktik.
"Sepuluh hari sebelum operasi, kami melakukan cek medis di rumah sakit. Hasilnya, dokter hanya menyebut ada amandel, tidak ada penyakit lain," kata Anju V (49), Ibu kandung Bhagas kepada detikJatim, Selasa (1/10/2024).
Anju menyebut anaknya tiba di rumah sakit dan dioperasi pada Jumat malam (20/9). Menurutnya, saat itu anaknya tidak mendapatkan pemeriksaan apapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dokter tidak melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum operasi, padahal kami sudah mengira akan ada pemeriksaan ulang, tapi tidak ada sama sekali," jelas Anju.
Tak hanya itu, jadwal operasi yang semula ditetapkan pada pukul 08.00 WIB, Sabtu pagi (21/9), tiba-tiba ditunda hingga pukul 12.00 WIB. Pihak rumah sakit juga memberikan makanan untuk Bagas meski dia hendak menjalani tindakan operasi.
Sebelum masuk ke ruang operasi pada pukul 11.30 WIB, dokter juga diketahui tidak melakukan pemeriksaan apapun. "Dokternya bilang ini hanya operasi ringan. Kami pun jadi tenang, tidak menyangka apa-apa," terang Anju.
Namun, ketenangan itu berubah sekitar tiga jam setelahnya. Ia dan keluarganya mendapat kabar bahwa anaknya mengalami henti detak jantung dari dokter anestesi.
"Mereka bilang anak saya henti detak jantung. Kami syok, tidak ada yang menyangka operasi amandel bisa berakhir dengan kematian," tutur Anju.
Anju pun mengira kematian anaknya ada yang tak beres. Ia lantas menyebut ada dugaan kelalaian rumah sakit dalam menjalani operasi. Salah satunya tidak ada surat persetujuan keluarga yang biasanya menjadi syarat operasi.
Setelah dinyatakan meninggal, dokter memberi tahu keluarga bahwa Bhagas meninggal akibat serangan jantung. Dokter juga menyebut ada flek hitam di paru-paru korban yang diduga akibat kebiasaan merokok.
"Tapi anak saya tidak pernah merokok. Ketika saya sampaikan itu, dokter justru bilang mungkin karena tubuhnya gemuk," kata Anju.
Hingga saat ini, keluarga masih belum mendapatkan penjelasan yang pasti mengenai penyebab kematian Bhagas. "Kami tidak tahu apa penyebabnya, karena dokter yang melakukan tindakan tidak pernah memberikan penjelasan," ujar Anju.
Keluarga korban kini sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak polisi agar penyelidikan lebih lanjut bisa dilakukan. Mereka berharap kematian Bhagas tidak sia-sia dan ada keadilan atas apa yang telah terjadi.
"Sudah kami laporkan ke polisi," tandas Anju.
(abq/iwd)