Apa saja peristiwa penting yang mewarnai tanggal 26 September? Tanggal 26 September menandai berbagai peristiwa penting dalam sejarah, baik di tingkat nasional maupun dunia.
Peringatan hari besar untuk mengenang kembali berbagai peristiwa. Tidak hanya itu, peringatan momen-momen ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terutama pada isu-isu kritis.
Peringatan Hari Besar 26 September
Di Indonesia, tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Stastistik Nasional. Sedangkan, dalam kancah global, hari ini menjadi momen peringatan Hari Maritim Sedunia danHari Internasional untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir. Berikut uraian masing-masing peristiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hari Statistik Nasional
Dilansir situs Badan Pusat Statistik (BPS), Hari Statistik Nasional atau HSN 26 September bukan peringatan hari jadi BPS, melainkan hari diundangkannya UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik.
Biro Pusat Statistik dibentuk berdasarkan UU No 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU No 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sesuai dengan UU No 6 Tahun 1960 tentang Sensus, BPS menyelenggarakan Sensus Penduduk serentak pada tahun 1961, yang merupakan sensus penduduk pertama setelah Indonesia merdeka.
![]() |
Pada 19 Mei 1997, ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, di mana Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi "Badan Pusat Statistik" atau disingkat BPS.
Berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 1997 BPS memiliki empat fungsi utama, yaitu:
- Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survei yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder.
- Membantu kegiatan statistik di kementerian, lembaga pemerintah atau institusi lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional.
- Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, dan menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.
- Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk kepentingan perkembangan statistik Indonesia.
2. Hari Maritim Sedunia
Hari Maritim Dunia diperingati setiap tahun pada minggu terakhir bulan September. Momen ini diinisiasi Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO), badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertugas mengatur sektor maritim global.
Tahun ini, Hari Maritim Dunia mengusung tema Navigating the future: safety comes first!. IMO berfokus pada pembahasan isu lingkungan, aspek hukum, keamanan, efisensi dan kerja sama teknis antar negara. Hal ini menjadi penting mengingat 80% perdagangan global melewati jalur laut sebagai moda transportasi paling efisien dan terjangkau.
Tanpa transportasi laut, tidak mungkin bagi banyak negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan global yang lancar dan efisien. Selain itu, laut menyediakan mata pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia, baik dalam sektor perikanan, energi lepas pantai, maupun pariwisata maritim.
![]() |
Namun, seiring perkembangan zaman, industry maritim menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari keselamatan dan Kesehatan pelaut, perubahan iklim dan lingkungan laut, Keamanan Maritim dan Ancaman Perompakan, Digitalisasi dan Teknologi Baru.
Momen hari maritim menjadi momen yang tepat bagi masyarakat maritim global untuk memperkuat komitmen mereka terhadap masa depan yang lebih aman, lebih berkelanjutan, dan lebih sejahtera bagi industri laut.
3. Hari Internasional untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir
![]() |
Tahun 2024 menjadi peringatan ke-10 bagi Hari Internasional Penghapusan Total Senjata Nuklir. Ide ini dicetuskan majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1959. Pada 1978, terwujudlah sesi khusus untuk membicarakan terkait penghapusan total senjata nuklir. Seluruh sekretaris jendral PBB juga tercatat aktif mempromosikan hal ini.
PBB mencatat, saat ini masih ada sekitar 12.100 senjata nuklir. Banyak negara bahkan menyiapkan anggaran dan rencana jangka panjang untuk memodernisasi persenjataan nuklir mereka.
Namun, proges usulan penghapusan total senjata nuklir berjalan lambat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang konsekuensi mengerikan pada kemanusiaan akibat pemakaian satu saja senjata nuklir.
Momen in juga menjadi Waktu yang tepat untuk sarana edukasi dan meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya dari senjata nuklir, serta pentingnya penghapusan total senjata nuklir. Salah satu peristiwa monumental yang bisa menjadi gambaran tentang bahaya senjata nuklir adalah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.
(ihc/ihc)