Viral Video Penembakan Sapi, RPH Surabaya Akui Kecolongan

Viral Video Penembakan Sapi, RPH Surabaya Akui Kecolongan

Firtian Ramadhani - detikJatim
Rabu, 25 Sep 2024 17:19 WIB
Dirut PD RPH Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho
Dirut PD RPH Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho (Foto: Firtian Ramadhani/detikJatim)
Surabaya -

Beredar video proses penyembelihan sapi dengan cara ditembak di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pegirian, Surabaya viral di media sosial. Direktur Utama (Dirut) Fajar Arifianto menyayangkan video tersebut beredar.

Fajar mengatakan bahwa selama ini pihaknya melarang adanya dokumentasi berupa perekaman atau pemotretan di dalam RPH. Namun ia mengaku kecolongan dengan beredarnya video tersebut.

"Saya mengakui ada beberapa kecolongan gitu ya, di antara sekian malam sekian tempat tidak terawasi dengan tepat. Pemotongan berjalan selama jam 11 malam sampai jam 6 pagi. Kami harus akui bahwa ada sistem yang harus kami benahi, pengawasan internal dan evaluasi untuk lebih merapikan Tim Stunning sekaligus menertibkan operasional pemotongan RPH," kata Fajar, Rabu (25/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Fajar dua orang yang berada dalam rekaman juga kini tengah dicari. Keduanya adalah Daus (DS) maupun JR (yang merekam). Ia juga tak habis pikir dengan motivasi mereka melakukan perekaman.

"Untuk pelaku perekaman sedang kita lacak dan cari terus bagaimana pelaku menghilang itu tanda tanya. Ada motif apa sebenarnya dibalik video yang sangat meresahkan masyarakat ini, kan kami yang rugi," ujar Fajar.

ADVERTISEMENT

"Video itu kayak sudah direncanakan sebelumnya. Karena dalam proses pengambilan video itu ada lightning (penerangan) ada juga bumbu kalimat sekali tembak langsung jatuh," urainya.

Terkait dengan pengambilan video tersebut, Fajar memperkirakan bahwa video diambil tepatnya setelah Hari Raya Idul Adha karena kedua petugas masih terlihat saat bulan-bulan tersebut (Bulan Idul Adha). Tetapi, sebulan terakhir ini petugas perekam video viral itu sudah tidak terlihat.

"Untuk dengan pemotongan hewan ya, khususnya sapi. Tidak boleh diambil gambar maupun video karena menimbulkan darah, tidak elok bila dimunculkan di ruang publik. Kemudian, antisipasi beredar video yang tidak jelas, kepentingannya apa," jelas Fahar.

Fajar mengaku RPH Surabaya diaudit oleh pihak Australia sehingga ketika RPH tidak layak maka supplier sapi BX (impor) tidak akan masuk ke RPH. Hal-hal secara teknis juga dipantau, seperti cara pemotongan, gangway-nya, kandang hewan, juleha (juru sembelih hewan) serta ada beberapa dokter hewan yang memantau proses pemotongan

"Ada syarat semuanya, maka saya katakan framming ini jelas menjelekkan RPH, dicap RPH nggak Syar'i, dagingnya tidak berkualitas dan bahkan ajakan beramai-ramai mengoreksi RPH. Ini kan tidak benar, di saat kita lagi kampanye, lagi semangat bahwa masyarakat seharusnya membeli daging sapi terjamin aman, sehat, utuh dan halal," tambah Fajar.

"Memang saya tegas, siapapun yang melakukan pengambilan gambar akan diberhentikan langsung dari RPH. Dan dua petugas tadi akan diberhentikan. Prinsipnya begini, yang jelas kami pastikan RPH Surya adalah RPH bersertifikat halal dan dagingnya pasti aman dan sehat," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar video proses penyembelihan sapi dengan cara ditembak di sebuah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) viral di media sosial.Dalam keterangan video, disebutkan lokasi RPH tersebut berada di Pegirian, Surabaya.

Dalam video berdurasi 1 menit itu tampak seorang anak remaja memegang sebuah selang yang kemudian ditembakkan ke kepala sapi yang langsung ambruk. Aksinya ini direkam dan kemudian viral di media sosial.

Ini yang namanya Daud Mini penembak jitu. Wusshh... langsung guys penembak jitunya Daud Mini guys telah menghabiskan 30 ekos sapi dalam satu jam guys, Daud Mini Guys," demikian suara perekam dalam video seperti yang dilihat detikJatim.

"Bukan lulusan RPH ini guys, lulusan apa Ud, oh tak tahu. Tapi hasilnya guys sekali tembak langsung guys," lanjut perekam video.

Dalam video tampak kamera juga diarahkan ke sapi yang telah tergeletak. Tak diketahui apakah sapi tersebut masih hidup atau pingsan dan disembelih.




(abq/iwd)


Hide Ads