Para pemuda penghobi balap liar, para joki kuda besi alias motor protolan dengan suara knalpot yang memekakkan telinga, kerap merajai jalanan di Surabaya dan bikin kesal. Apalagi kalau mereka sedang konvoi. Duh!
Namun apa yang terjadi kalau pemuda naik motor protolan seperti itu beredar sendirian di jalanan Surabaya, sore-sore di jam pulang kantor, dan terpaksa berhenti saat lampu merah di antara pengendara lain yang naik motor standar? Tingkah mereka jadi hiburan tersendiri meski tetap saja bikin mangkel!
Peristiwa itu terjadi Jumat (20/9) sore di perempatan traffic light Jalan Ngagel dekat Mie Gacoan mengarah ke Mal Marvel City-Jalan Bung Tomo, Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua pemuda itu boncengan naik motor Supra protolan entah mau ke mana. Karena tidak sedang konvoi ramai-ramai mereka terpaksa berhenti saat traffic light menyala merah. Seketika mereka jadi perhatian pemotor lainnya.
Di perempatan itu mereka berupaya sesopan mungkin menggeber motor tidak terlalu keras sekadar supaya motornya tidak sampai mati. Pokoknya tidak sampai mengusik pengendara motor standar di sekitar mereka.
Namun tiba-tiba dari arah belakang kerumunan pemotor itu terdengar suara sirene ambulans yang sedang dikawal polisi naik motor patwal. Wajah kedua pemuda itu mendadak berubah panik.
Kepanikan itu terkesan berbeda dengan pemotor lain yang dengan sadar diri berupaya menepikan motornya untuk memberi jalan agar ambulans dan polisi yang mengawal bisa lewat. Kedua pemuda itu tampak ketakutan.
Apalagi, hanya satu dari mereka yang memakai helm. Gestur hendak kabur muncul dari tubuh mereka ketika suara sirene campur bunyi klakson motor patwal yang khas: tot-tot, tot-tot, nguing-nguing!
Lalu lintas mendadak menjadi kacau karena saking padatnya kendaraan dan seluruh pengendara berupaya menepi untuk memberi jalan. Kedua pebalap herex itu pun makin terlihat gugup dan bingung.
Hingga akhirnya di tengah kekacauan itu lampu lalu lintas menyala hijau. Kedua pemuda itu tanpa berpikir panjang langsung tancap gas. Tapi di depan mereka masih ada beberapa pemotor yang terjebak.
Apa yang terjadi kemudian bukanlah happy ending untuk kedua pemuda itu. Dia yang berada di balik setir ternyata tidak mampu mengendalikan motor yang semestinya bertenaga kuda itu dengan baik. Mereka jatuh terjengkang.
Motor protolan itu tergeletak di tengah jalan dan makin menambah ruwet lalu lintas di jam sibuk tersebut. Bukannya segera bangkit dan menepikan motor kebanggaan mereka itu, kedua pemuda itu malah lari tunggang langgang.
Keduanya lari menyeberang ke trotoar Marvel City seolah berupaya kabur dari sesuatu. Kemungkinan terbesar yang sedang mereka pikirkan... mereka mengira polisi yang sedang mengawal ambulans hendak menangkap mereka. Aduh tole, tole!
Polisi yang mengawal ambulans itu sempat menoleh melihat motor protolan yang tergeletak di tengah jalan menyebabkan kekacauan itu. Tapi karena sedang menjalankan tugas, petugas itu tetap melaju.
Tinggallah 2 pemuda yang kebingungan di trotoar Marvel City itu, yang kalau orang Surabaya bilang kayak 'kebo ketulup' (seperti kerbau kena peluru tiup, tidak tahu apa yang akan dilakukan). Tengak-tengok nggak jelas.
Hingga ada salah satu pengendara motor yang meneriaki keduanya dengan sedikit emosi. 'Woi, sepedamu lo inggirno!' (Woi sepeda motormu lho tepikan!). Keduanya pun sadar apa yang harus mereka lakukan.
Dengan cengengesan di tengah tatapan kesal dan omelan para pengendara motor standar, mereka menyeberang mendatangi motornya yang tergeletak lalu menepikan motor itu. Entah bagaimana malu yang mereka rasakan.
Kemekel adalah salah satu rubrik khas detikJatim tentang kisah-kisah lucu dan menggelitik. Kemekel tayang setiap Selasa. Nantikan konten-konten menarik detikJatim lainnya!
(dpe/iwd)