Dua bocah di bawah umur berboncengan naik motor dihentikan polisi di Jombang. Mereka mengendarai motor cukup jauh tanpa helm dan tanpa membawa kelengkapan kendaraan. Duh!
Peristiwa ini terjadi di traffic light Jalan Wahid Hasyim, Jombang pada 23 Juli 2024. Saat itu hari Selasa, kedua bocah itu diketahui motoran dari Desa Manduro, Kecamatan Kabuh ke Jombang Kota.
Sekadar diketahui, jarak tempuh dari Desa Manduro, Kabuh ke Jalan Wahid Hasyim yang berada di Jombang Kota berdasarkan Google Maps mencapai 21 km dengan waktu tempuh kurang lebih 38 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena melewati jalanan tengah kota, polisi lalu lintas dari Satlantas Polres Jombang menghentikan motor yang dikendarai bocah itu. Begitu ditanya surat-surat kelengkapan berkendara, bocah itu menangis.
Bocah pengendara motor yang diperkirakan berusia 13 tahun atau usia SMP itu sempat menjawab pertanyaan polisi tentang keberadaan surat kendaraan sembari menangis.
"STNK-nya ada?" Tanya polisi dalam video yang sempat viral di media sosial itu.
"Nggak punya Pak," ujar bocah itu.
"Lho, STNK nggak punya?" Tanya polisi itu lagi.
"Punya tapi di rumah Pak," jawab bocah itu.
"Ketinggalan Pak," timpal bocah yang dibonceng.
Petugas polisi yang mengabadikan peristiwa itu melalui rekaman video yang kemudian viral menanyakan di mana rumah kedua bocah itu?
"Rumahnya mana?" Tanya polisi.
"Kabuh Pak," ujar kedua bocah itu hampir bersamaan.
"Kabuh sampai sini, nggak pakai helm?" Tanya polisi itu lagi.
"Lupa Pak," jawab bocah yang dibonceng.
Sementara, bocah pengendara motor Honda Supra itu justru menangis makin keras. Polisi pun menanyai bocah itu kenapa kok menangis?
"Lapo nangis (ngapain menangis)?" Tanya polisi.
Sembari seolah mengusap matanya--padahal nggak keluar air mata, bocah itu langsung melontarkan permintaan maaf dengan sambil tetap menangis.
![]() |
"Maaf Pak...," ujarnya.
Polisi tetap memproses pelanggaran ini sambil menggoda bocah itu. Polisi lain yang membawa surat tilang datang. Dia kembali menanyai kedua bocah itu di mana rumah mereka?
"Endi omahmu (mana rumahmu)?"
"Kabuh Pak," ujar bocah pengendara motor sambil sedikit menggebrak kempol motor yang masih dia naiki, mungkin karena kesal kembali ditanya pertanyaan yang sama.
"Arep lapo mrene (dari kabuh ke sini ngapain)?" Tanya polisi itu.
"Nggak weruh lek ono polisi eh, Pak (nggak tahu kalau bakal ada polisi, Pak)," ujar bocah tersebut.
"Lho, teko Kabuh adoh-adoh mrene lapo lho? Ayo mudun (lho, dari Kabuh jauh-jauh ke sini ngapain loh? Ayo turun)," pinta polisi itu.
Saat itulah sang bocah yang masih bertahan di atas jok makin erat memegang setir motornya menolak untuk turun. Dia bilang 'emoh' atau tidak mau berulang kali sambil menangis makin keras.
"Emoh... Bah bah emooh... (Nggak mau... Biarin nggak mau...," kata bocah itu membuat polisi yang menanyainya terlihat menahan tawa.
Peristiwa ini sempat menjadi perhatian pengguna jalan lainnya. Petugas polisi itu tetap menanyai kedua bocah itu, bagaimana bisa dari Kabuh yang jaraknya 21 km boncengan naik motor tanpa helm.
"Teko Kabuh mrene kok adoh nemen iku lho awakmu (dari Kabuh ke sini kok jauh sekali itu lho kamu)," ujarnya.
Bocah pengendara motor itu masih tetap menangis. Dia tidak menjawab pertanyaan itu dan meminta polisi tidak menahan motornya.
"Ojo ditahan Pak. Nggak dibaleni maneh (jangan ditahan Pak, nggak diulangi lagi," jawab bocah itu.
Petugas itu pun masih menggoda kedua bocah dengan pura-pura tidak mendengar apa yang disampaikan bocah pengendara motor yang menjawab sambil menangis itu.
"Heh? Dibaleni maneh (hah, diulangi lagi?" Ujar polisi.
"Nggak dibaleni maneh Pak," ujarnya.
Biar pun bocah itu menangis terus, polisi tetap menahan motor yang mereka kendarai demi keselamatan mereka. Polisi mengantar mereka pulang ke rumah sambil mengedukasi orang tua masing-masing.
Duh, dek, dek, beneran jangan diulangi lagi, ya. Mainnya kejauhan tuh. Belum waktunya naik motor terus nggak pakai helm pula. Jangan ya dek ya.
Kemekel adalah salah satu rubrik khas detikJatim tentang kisah-kisah lucu dan menggelitik. Kemekel tayang setiap Selasa. Nantikan konten-konten menarik detikJatim lainnya!
(dpe/iwd)