Tanggal 17 September yang tahun ini jatuh pada hari Selasa, juga diperingati dengan berbagai peristiwa penting di dunia, baik tingkat nasional maupun internasional. Di Indonesia, 17 September menjadi peringatan hari ulang tahun (HUT) PMI.
Di dunia internasional, ada dua momen menarik yang diperingati hari ini, yakni Hari Keselamatan Pasien Sedunia dan Hari Musik Country Sedunia. Selain itu di Korea Selatan, hari ini menjadi hari terakhir dari Chuseok yang dikenal sebagai festival bulan purnama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Besar 17 September
Lalu, bagaimana sejarah dari masing-masing peristiwa yang diperingati setiap 17 September tersebut? Berikut rangkuman hari besar nasional dan internasional yang diperingati setiap tanggal 17 September.
1. HUT Palang Merah Indonesia (PMI)
![]() |
17 hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr Buntaran yang saat itu menjabat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari dr R Mochtar (ketua), dr Bahder Djohan (penulis), serta dr Djuhana, dr Marzuki, dan dr. Sitanala (anggota).
Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 yang diketuai Mohammad Hatta. PMI merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.
Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara internasional oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950, dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950.
Pada 2018, PMI adalah organisasi kemanusiaan yang berstatus badan hukum, diundangkan dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan guna menjalankan kegiatan Kepalangmerahan sesuai Konvensi Jenewa Tahun 1949.
Tujuannya untuk mencegah dan meringankan penderitaan dan melindungi korban tawanan perang dan bencana, tanpa membedakan agama, bangsa, suku bangsa, warna kulit, jenis kelamin, golongan, dan pandangan politik.
2. Hari Keselamatan Pasien Global
![]() |
Hari ini diprakarsai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2019, sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya keselamatan pasien dalam layanan kesehatan. Keselamatan pasien menjadi prioritas utama karena kesalahan medis dan kegagalan sistem kesehatan dapat menyebabkan cedera serius, bahkan kematian.
Hari Keselamatan Pasien Global tahun ini mengangkat tema "Improving diagnosis for patient safety" diikuti dengan slogan "Get it right, make it safe!". Tema ini menekankan pentingnya diganosa yang cermat dan tepat waktu untuk memastikan keselamatan pasien dan meningkatkan proses penyembuhan.
Inisiatif ini lahir dari kebutuhan mendesak menangani kesalahan medis yang sering terjadi dan menyebabkan dampak serius bagi pasien di seluruh dunia. WHO memperkirakan, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, sekitar 134 juta kejadian buruk terjadi setiap tahun dalam perawatan rumah sakit yang menyebabkan 2,6 juta kematian.
Tak dipungkiri, sistem kesehatan di dunia menghadapi berbagai tantangan yang berisiko membahayakan keselamatan pasien, seperti kesalahan pemberian obat baik dosis maupun jenis obatnya, kesalahan diagnostik, kemungkinan infeksi dalam layanan kesehatan dan keterbatasan sumber daya. Hari ini menjadi momen yang baik untuk meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya peningkatan sistem Kesehatan.
3. Hari Musik Country sedunia
Peringatan Hari Musik Country Sedunia pertama kali diprakarsai pada tahun 2003 oleh Asosiasi Musik Country Internasional (International Country Music Association). Tanggal 17 September dipilih untuk menghormati tanggal kelahiran Hank Williams, seorang legenda musik country yang sangat berpengaruh.
Williams adalah salah satu penyanyi dan penulis lagu country paling penting pada abad ke-20, yang dikenal melalui lagu-lagu seperti "Your Cheatin' Heart," "Hey, Good Lookin'," dan "I'm So Lonesome I Could Cry.
Musik country adalah genre musik yang berakar dari tradisi musik rakyat di Amerika Serikat, khususnya di wilayah pedesaan Amerika Selatan pada awal abad ke-20. Musik ini terinspirasi oleh berbagai genre, termasuk folk, blues, gospel, dan old-time music.
Ciri khas musik country adalah penggunaan alat musik seperti gitar akustik, banjo, mandolin, dan biola, serta lirik yang sering kali menceritakan kisah-kisah sederhana tentang kehidupan sehari-hari, cinta, patah hati, dan perjalanan.
Musik country telah berkembang pesat dari akar-akarnya yang sederhana menjadi genre musik yang beragam dan populer. Ada berbagai subgenre yang muncul dari musik country, termasuk honky-tonk, bluegrass, country rock, dan alt-country.
Musisi-musisi terkenal seperti Johnny Cash, Dolly Parton, Willie Nelson, hingga yang lebih modern seperti Taylor Swift dan Keith Urban, telah membantu memperluas popularitas genre ini ke seluruh dunia.
Musik country juga telah mendapat pengakuan global dan menjadi inspirasi bagi banyak artis di luar Amerika Serikat. Festival musik country internasional semakin populer, dengan negara-negara seperti Australia, Kanada, Inggris, dan bahkan negara-negara di Eropa dan Asia, ikut merayakan genre ini.
4. Chuseok di Korea Selatan
Dikutip dari visitkorea, Chuseok, Hari Thanksgiving Korea adalah salah satu hari libur terbesar dan terpenting di Korea. Banyak warga Korea yang mengunjungi kampung halaman untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.
Bagi wisatawan, liburan ini juga memberikan kesempatan baik untuk merasakan budaya tradisional di seluruh Korea. Chuseok berlangsung selama tiga hari pada hari ke-15 bulan kedelapan pada kalender lunar, di mana tahun ini jatuh pada 15-17 September 2024.
Chuseok adalah salah satu dari tiga hari libur besar Korea, bersama dengan Seollal (Hari Tahun Baru Imlek) dan Dano (hari ke-5 dari bulan ke-5 lunar). Chuseok juga disebut sebagai Hangawi. Han berarti "besar" dan gawi berarti "ide dari bulan lunar ke-8 atau musim gugur."
Pada pagi hari Chuseok, anggota keluarga berkumpul di rumah kepala keluarga untuk mengadakan upacara peringatan yang disebut Charye untuk menghormati leluhur mereka. Adat tradisional Chuseok lainnya adalah Seongmyo atau mengunjungi makam leluhur. Seongmyo merupakan tradisi lama yang masih dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap leluhur keluarga.
(ihc/irb)