.webp)
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo berencana menjamin keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan bagi wartawan. Menurut Fauzi, wartawan yang bertugas di wilayah Sumenep pekerjaannya juga berisiko atau rentan.
Hal itu disampaikan usai silaturahmi dengan ratusan abang becak di Pendopo Agung Keraton Sumenep, sekaligus menyampaikan sosialisasi soal program BPJS Ketenagakerjaan bagi para pekerja rentan.
"Pekerja rentan (yang keanggotaan BPJS-nya dijamin Pemkab Sumenep) itu bukan hanya tukang becak, tapi ada juga nelayan, petani, buruh pabrik, ART, buruh kasar, tukang, sopir angkutan, dan tukang ojek. Kemudian yang terakhir, kami sedang koordinasikan dengan pihak BPJS, program BPJS Ketenagakerjaan bagi wartawan," katanya, Rabu (11/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini, profesi wartawan juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Sehingga Pemkab Sumenep juga merasa perlu memberikan perhatian kepada mereka.
"Serius ini, bukan bercanda. Karena teman-teman ini kerjanya, kan, berisiko. Ke mana-mana. Kalau disetujui oleh BPJS, kita persiapkan," ujar Bupati Fauzi, menegaskan.
Hanya saja, sambung pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan ini, bila nantinya usulan itu disetujui, tidak semua wartawan langsung dijamin dalam hal kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Hanya mereka yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Artinya, kita akan lihat dulu ekonominya. Karena boleh jadi seseorang itu KTP-nya misalnya nelayan, tapi ternyata rumahnya mentereng, ya, tidak bisa masuk. Artinya yang betul-betul secara status sosialnya tergolong tidak mampu," tambah dia.
(dpe/iwd)
